Menuju konten utama

M Taufik Kenapa Dicopot dari Gerindra: Profil dan Karier Politik

Kenapa M taufik dipecat Gerindra dan bagaimana jejak karier politiknya?

M Taufik Kenapa Dicopot dari Gerindra: Profil dan Karier Politik
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik menjawab pertanyaan wartawan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Selasa (10/8/2021). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/rwa.

tirto.id - Muhammad Taufik atau M Taufik dicopot dari Partai Gerindra oleh Majelis Kehormatan Partai (MKP). Menurut MKP, M Taufik telah melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai.

"Sidang Majelis Kehormatan Partai Gerindra, ada lima orang sepakat memutuskan memecat saudara M.Taufik sebagai kader Partai Gerindra, mulai keputusan ini disampaikan hari ini," kata Wakil Ketua Majelis Kehormatan Partai Gerindra Wihadi Wiyanto di Kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta, Selasa (7/6/2022).

Dirinya menjelaskan, pengawasan dan penilaian terhadap kinerja M. Taufik dimulai saat Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 sampai saat ini. M Taufik, yang saat itu sebagai unsur pimpinan DPD Partai Gerindra DKI Jakarta dan DPRD DKI Jakarta, dinilai gagal dalam menjalankan amanah partai.

Menurut Wihadi, M. Taufik gagal dalam menjalankan amanah Partai Gerindra yaitu saat perolehan suara pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di DKI Jakarta kalah dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Nama Taufik juga kerap muncul dalam kasus-kasus tindak pidana korupsi, utamanya praktik-praktik korupsi di lingkungan pemerintahan Provinsi DKI Jakarta.

Profil M Taufik

M Taufik saat ini menjabat sebagai anggota DPRD DKI Jakarta periode 2019-2024 dari Partai Gerindra. Ia sebelumnya juga menjabat sebagai Ketua DPD DKI Jakarta Fraksi Gerindra.

Pria kelahiran Jakarta 3 Januari 1957 ini sempat beberapa kali menuai kontroversi, salah satunya karena sering berselisih dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Taufik merupakan mantan narapidana korupsi. Ia terbukti sebagai koruptor saat menjabat sebagai Ketua KPUD DKI Jakarta.

Ia dipenjara selama 18 bulan pada 27 April 2004 karena terbukti merugikan negara sebesar Rp488 juta dalam pengadaan barang dan alat peraga Pemilu 2004.

Karier politiknya dimulai lewat Partai Golongan Karya (Golkar), kemudian di era reformasi ia bergabung dengan Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) di bawah pimpinan Edi Sudrajat.

Kemudian di tahun 1999 ia mengundurkan diri dan memutuskan untuk berhenti dari aktivitas yang berhubungan dengan organisasi politik. Hingga pada beberapa saat ia memilih menjadi independen dalam dunia politik.

Bersama teman-temannya mantan aktivis partai, ia mendirikan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pusat Pengkajian Jakarta yang concern dalam berbagai kebijakan publik.

Di lain sisi, ia juga dilantik oleh KPU Pusat dan dalam Rapat Pleno Anggota KPU DKI Jakarta dia terpilih menjadi ketua.

Selain sebagai politikus M Taufik juga mengembangkan Radio Muara dengan segmen Dunia Bahari, di mana radio tersebut didirikan oleh ayahnya.

Bisnis media yang ia tekuni kemudian merambah menjadi majalah bersegmen politik yang bernama Majalah Target.

M Taufik menempuh pendidikan di SMEP (Sekolah Menengah Ekonomi Pertama) di Banten. Kemudian ia melanjutkan ke SMEA (Sekolah Menengah Ekonomi Atas) di Jakarta dan berkuliah di Jurusan Akuntansi di Universitas Jayabaya Jakarta.

Baca juga artikel terkait M TAUFIK atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Humaniora
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Addi M Idhom