tirto.id - Olympique Lyonnais membuat petisi menuntut Liga Perancis atau Ligue 1 2019/2020 batal dihentikan. Lyon merasa keputusan penghentian Ligue 1 sebelum kompetisi usai akibat pandemi corona COVID-19 adalah tindakan yang tergesa-gesa dan kurang adil.
“Olympique Lyonnais resmi mengeluarkan petisi kepada LFP (Ligue de Football Professionnel) untuk mempertimbangkan keputusan penghentian Ligue 1 2019-2020 pada 30 April lalu yang dilakukan dengan gegabah,” sebut Lyon lewat situs resmi mereka.
Ligue 1 musim ini resmi dihentikan pada akhir April lalu akibat pandemi COVID-19. Segala hal terkait nasib klub diputuskan berdasarkan klasemen pada saat liga dihentikan.
Paris Saint Germain selaku pemuncak klasemen diputuskan menjadi juara Ligue 1 musim ini. Sedangkan Toulouse dan Amiens harus terdegradasi karena menempati urutan bawah.
Lyon merasa ikut dirugikan dengan keputusan tersebut. Saat liga dihentikan, mereka berada di urutan 7 yang artinya harus melewatkan kesempatan bermain di kompetisi Eropa musim depan.
Keputusan yang Gegabah?
Ligue 1 2019/2020 dihentikan setelah Perdana Menteri Perancis, Edouard Philippe, mengeluarkan keputusan yang menyatakan bahwa kompetisi musim ini sudah tak bisa dilanjutkan.
Tidak seberapa lama setelah Ligue 1 dihentikan, Liga Jerman justru digulirkan kembali, yakni sejak 16 Mei 2020 lalu. Liga Italia, Liga Inggris, dan Liga Spanyol juga sedang berancang-ancang untuk lanjut.
Situasi di Perancis lebih aneh lagi setelah Perdana Menteri Philippe mengeluarkan keputusan baru. Klub boleh mulai latihan tanggal 2 Juni, kemudian pada 22 Juni diperbolehkan menggelar laga eksibisi untuk menyambut musim baru, bahkan bisa melibatkan penonton jika situasinya membaik.
Lyon mencium gelagat yang janggal terkait hal ini, baik dari Perdana Menteri Philippe selaku representasi dari pemerintah, juga terkait sikap pengelola kompetisi, Ligue de Football Professionnel (LFP).
“Perdana Menteri Edouard Philippe kemarin telah menyampaikan informasi bahwa klub boleh menggelar latihan pada 2 Juni. Pertandingan persahabatan bisa dilangsungkan mulai 22 Juni dengan adanya kemungkinan bisa disaksikan penonton jika situasi membaik,” sebut Lyon.
“LFP lantas menanggapi bahwa ada baiknya pertandingan persahabatan baru dilaksanakan pada bulan Juli. Kondisi tersebut memungkinkan klub untuk berlaga tidak hanya dalam laga persahabatan, tapi juga dalam pertandingan resmi," tambahnya.
Setidaknya ada dua tuntutan dalam petisi yang dikeluarkan oleh Lyon. Pertama, meminta LFP untuk meninjau ulang keputusan penghentian Ligue 1 musim 2019/2020 karena liga bisa saja dilanjutkan seiring keputusan terbaru Perdana Menteri Philippe.
Kedua, mempelajari segala kondisi untuk melanjutkan Ligue 1 2019/2020 sehingga segala hasil di musim tersebut tetap ditentukan dengan kerja keras di lapangan sesuai dengan rekomendasi UEFA.
Lyon juga menerima perubahan format, misalnya dengan memainkan laga play-off, yang juga sudah sesuai dengan anjuran UEFA.
Sebelum ada petisi dari Lyon, klub Ligue 1 lainnya, Amiens SC, terlebih dahulu membuat petisi online terkait perlakuan tidak adil yang mereka dapatkan. Akibat Ligue 1 2019/2020 dihentikan, Amiens dipaksa degradasi.
Amiens SC mengajak para suporternya dan publik sepak bola di Perancis mendukung langkah mereka untuk menuntut agar Ligue 1 2019/2020 batal dihentikan dan dilanjutkan kembali sampai musim berakhir.
Penulis: Wan Faizal
Editor: Iswara N Raditya