tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat Jawa-Bali, situasi di sejumlah daerah menunjukkan perbaikan. Namun ia meminta masyarakat bersabar dan tak terburu-buru melakukan pelonggaran karena menurutnya saat ini sedang menghadapi varian delta COVID-19 yang ganas.
Luhut bilang pada masa pemberlakuan PPKM darurat atau sekarang berubah menjadi PPKM level 4 saat ini pemerintah sudah melihat beberapa potensi daerah yang mengalami perbaikan. Ia menyebut para gubernur dan juga bupati bersangkutan sudah paham mengenai itu, bahwa capaiannya cukup menggembirakan.
“Namun kita juga ingin hati-hati sehingga nanti yang baru mulai baik jangan jadi memburuk. Jadi mohon kesabaran kita semua. Karena kita berperang terhadap satu delta varian yang betul-betul sangat ganas ini,” kata Luhut dalam konferensi pers virtual, Rabu (21/7/2021) malam.
Ia mencontohkan sejumlah daerah yang mengalami perbaikan yakni DKI Jakarta dan Jawa Barat yang memiliki kapasitas tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit rujukan COVID-19 di bawah 80 persen dan 79 persen.
“Ini saya kira hal yang bagus dan sudah ada beberapa kabupaten yang masuk malah langsung ke level 2, tapi kita tidak ingin buru-buru,” kata Luhut.
Ia ingin melihat data dan situasi dalam lima hari kedepan untuk dapat mengambil kebijakan lanjutan perihal PPKM darurat yang kini diubah namanya menjadi PPKM level 1 hingga yang tertinggi level 4.
“Sifat dari pada virus ini, delta varian ini memang dia akan kelihatan dua minggu sampai tiga minggu, jadi memang sudah waktunya mereka mulai menurun, tapi kita tetap waspada mengenai hal ini,” kata Luhut.
Dalam kesempatan yang sama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menerangkan terkait perubahan istilah dari semula PPKM darurat menjadi PPKM level 4.
“Terkait dengan level, kami mengikuti yang diarahkan oleh WHO dan kami menggunakan dua level, yaitu level transmisi dan kapasitas respons. Dari segi level, itu adalah level situasi 4 transmisi dan kapasitas respons ini belum memadai, sehingga perlu diperbaiki,” kata Airlangga
Kriterianya adalah kasus konfirmasi positif level 4 per 100 ribu penduduk di atas 150, tingkat perawatan per 100 ribu penduduk di atas 30, kemampuan terbatas daripada testing positivity rate, penelusuran kontak, dan bed occupancy rate.
Editor: Maya Saputri