Menuju konten utama

Luhut Jamin Pemerintah Serius Tangani Masalah Plastik

Menteri Luhut mengklaim pemerintah saat ini serius mengangani masalah plastik. 

Luhut Jamin Pemerintah Serius Tangani Masalah Plastik
Seorang anak berjalan di atas tumpukan sampah plastik yang berserakan di Pantai Padang, Sumatera Barat, Selasa (22/1/2019). ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/aww.

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah akan menjamin konsistensinya dalam menangani persoalan plastik.

Ia menyebutkan tahun-tahun sebelumnya langkah pemerintah menanganai plastik dinilai mundur karena belum tegas dalam bersikap dan agresif.

Namun saat ini ia memastikan bahwa kesalahan itu tidak akan diulangi lagi. Ia menjamin pemerintah telah memiliki rencana yang jelas tentang menangani plastik dalam konteks lingkungan yang perlu dijaga.

“Ya kalau jalan seperti ini tidak akan mundur. Yang lalu memang ada kita bicara seagresif ini?” ucap Luhut dalam konferensi pers bertajuk “Indonesia National Plastic Action Partnership” di Hotel Shangri-La pada Senin (11/3/2019).

Luhut mengatakan pemerintah tak akan lagi membuat kebijakan yang akan berakibat buruk pada generasi mendatang.

Sikap pemerintah Indonesia, kata Luhut, terutama dalam penanganan plastik kini lebih jelas dibanding sebelumnya. Pemerintah bahkan menargetkan akan mengurangi plastik di laut hingga 70 persen hingga 2025. Target lain, pemerintah mengurangi limbah padat hingga 30 persen serta mengelola 70 persennya.

“Kami tidak mau membuat policy yang berakibat buruk. Kami tidak mau main-main. Bukan yoyo,” ucap Luhut.

Di sisi lain Luhut juga menjelaskan pada penanganan sampah plastik, pemerintah telah mengupayakan program waste to energy. Ia mencontohkan di sekitar 16 kota telah disediakan pembakar plastik (incenerator) untuk mengolah sampah plastik, tetapi juga tetap memberikan nilai tambah berupa produksi energi listrik yang dapat dimanfaatkan.

Baca juga artikel terkait PLASTIK atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Agung DH