Menuju konten utama

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Q1 Tumbuh 4,95 Persen

LPEM FEB UI memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2022 berada dikisaran 4,75 persen sampai 4,95 persen.

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Q1 Tumbuh 4,95 Persen
Petugas beraktivitas saat bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/11/2019). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.

tirto.id - Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2022 (Q1) berada dikisaran 4,75 persen sampai 4,95 persen. Sementara keseluruhan 2022 adalah sebesar 4,9 persem hingga 5,1 persen.

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI, Teuku Riefky mengatakan, perekonomian Indonesia belum sepenuhnya pulih di 2021 dan belum kembali mencapai tingkat pertumbuhan pra pandemi. Memasuki 2022, Indonesia bahkan menghadapi berbagai tantangan domestik dan mancanegara.

"Oleh karena itu, pertumbuhan PDB di Triwulan-I 2022 diestimasi berkisar 4,85 persen dengan estimasi dari 4,75 persen hingga 4,95 persen," kata dia dalam riset diterima Tirto, Jumat (6/5/2022).

Teuku melihat kombinasi dari tekanan internal dan eksternal telah memicu risiko inflasi di tengah pemulihan ekonomi. Sementara dari sisi permintaan, kata dia telah mendorong naiknya daya beli seiring meningkatnya aktivitas produksi, mobilitas masyarakat, dan pecahnya pent-up demand.

Di sisi lain, faktor push dari peningkatan harga bahan baku menekan daya beli masyarakat. Walaupun belum termaterialisasi di angka inflasi sejauh ini, tekanan inflasi sudah terlihat dari kedua faktor tersebut.

Namun, kata Teuku, terlepas dari disrupsi akibat varian Omicron di awal 2022, kuartal I 2022 masih menunjukkan pertumbuhan aktivitas ekonomi dan performa yang baik dari neraca perdagangan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) neraca dagang Indonesia surplus 9,33 miliar dolar AS.

Surplus tersebut lebih tinggi 20 persen secara year on year dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Surplus ini didorong oleh harga komoditas, terutama batubara dan CPO.

"Terlepas dari berbagai tantangan, kami masih berpandangan pertumbuhan ekonomi untuk keseluruhan tahun 2022 akan kembali ke level pra-pandemi di kisaran 5,0 persen," kata dia.

BPS akan merilis pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2022 pada Senin (9/5/2022) mendatang. Pemerintah sendiri memperkirakan laju ekonomi pada tiga bulan pertama bakal berada di kisaran 5 persen.

Baca juga artikel terkait PERTUMBUHAN EKONOMI atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Abdul Aziz