Menuju konten utama
Olimpiade 2021

Live Streaming Opening Ceremony Olimpiade 2020 Tokyo & Jam Tayang

Upacara pembukaan atau opening ceremony Olimpiade Tokyo 2020 akan dihelat Jumat (23/7/2021) hari ini pukul 18.00 WIB. 

Live Streaming Opening Ceremony Olimpiade 2020 Tokyo & Jam Tayang
Seorang pesenam berlatih pada balok keseimbangan selama berlangsungnya Olimpiade Tokyo 2020 di Ariake Gymnastics Centre, Tokyo, Jepang, Kamis (22/7/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Dylan Martinez/WSJ/djo

tirto.id - Upacara pembukaan atau opening ceremony Olimpiade Tokyo 2020 akan dihelat Jumat (23/7/2021) hari ini pukul 18.00 WIB. Siaran langsung rangkaian acara pembukaan Olimpiade 2021 bisa ditonton secara melalui TVRI dan live streaming Vidio.com.

Olimpiade Tokyo 2020 mengusung "Moving Forward" sebagai konsep besar dalam setiap upacara. Adapun dalam upacara pembukaan petang nanti, tema yang digaungkan adalah "United by Emotion".

"Olahraga bersifat universal. Ini adalah harta yang tak ternilai, yang diyakini Tokyo 2020 memiliki kekuatan untuk menyatukan dunia melalui emosi, bahkan jika kita terpisah, berbicara bahasa yang berbeda, atau berasal dari budaya yang berbeda," rilis penyelenggara di situs resmi Olimpiade Tokyo, terkait tema United by Emotion.

"Diharapkan upacara ini akan menjadi pengalaman yang menyampaikan bagaimana kita semua memiliki kemampuan untuk merayakan perbedaan kita, untuk berempati, dan hidup berdampingan dengan belas kasihan satu sama lain," imbuh keterangan di situs resmi.

Upacara yang berlangsung di Stadion Nasional Tokyo petang nanti akan diikuti oleh 205 negara, termasuk Tim Pengungsi Olimpiade (EOR) yang ikut ambil bagian dalam kompetisi. Lebih dari 11.000 atlet akan bersaing untuk mendapat medali emas mulai 21 Juli hingga 8 Agustus 2021.

Berikut sejumlah fakta menarik terkait upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020:

Tanpa Penonton

Awalnya, Olimpiade Tokyo 2020 sempat diperkenankan untuk dihadiri penonton. Namun demikian, Pemerintah Jepang mengumumkan status darurat di Tokyo mullai 12 Juli hingga 22 Agustus 2021 akibat lonjakan kasus COVID-19.

Setelah status darurat diberlakukan, Pemerintah Jepang mengadakan pertemuan dengan Komite Olimpiade Internasional (IOC), Komite Paralimpiade Internasional (IPC), dan Komite Penyelenggara Tokyo 2020, serta Pemerintah Metopolitan Tokyo (TMG) untuk membahas pelaksanaan Olimpiade.

Usai pertemuan tersebut, didapat keputusan resmi bahwa Olimpiade Tokyo akan dihelat tanpa penonton. Namun demikian, pada upacara pembukaan nanti akan dihadiri oleh 950 orang yang terdiri dari pejabat dan wartawan.

Pertunjukan Angkatan Udara

Dalam opening ceremony Olimpiade Tokyo, akan ada pertunjukan Blue Impulse sari skuadron aerobatik Angkatan Udara Bela Diri Jepang. Pertunjukan tersebut menampilkan karya berupa bentuk Cincin Olimpiade di langit Tokyo saat upacara berlangsung.

Kontingen Indonesia di Upacara Pembukaan

Dari 28 atlet Indonesia yang akan berlaga Tokyo, hanya 10 atlet yang diagendakan mengikuti defile upacara pembukaan petang nanti. Hal tersebut dilakukan karena banyak atlet yang akan bertanding pada hari berikutnya atau Sabtu, 24 Juli 2021.

Ada pun untuk pemegang bendera dari Indonesia adalah Nurul Akmal dan Rio Waida. Pembawa bendera yang terdiri dari atlet putra dan putri merupakan bagian dari promosi kesetaraan gender.

Masalah Jelang Olimpiade

Terjadi beberapa masalah jelang upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020. Kentaro Kobayashi selaku Direktur Upacara Pembukaan dipecat hanya sehari jelang acara dimulai. Hal tersebut dipicu oleh lelucon tentang Holocaust yang pernah ia bikin di masa lalu.

Menurut Presiden Olimpiade Tokyo 2020, Seiko Hashimoto, skandal Kobayashi berpengaruh terhadap persepsi orang atas upacara pembukaan nanti. Kobayashi dipecat karena komentarnya yang mengolok-olok kejadian tragis dalam sejarah.

Beberapa hari sebelumnya, tepatnya tanggal 19 Juli 2021, Keigo Oyamada juga mengundurkan diri dari posisinya sebagai komposer acara opening ceremony Oimpiade Tokyo. Pengunduran diri dilakukan setelah perundungan yang dilakukannya di masa lalu kembali viral.

Dilansir Reuters, musisi Jepang tersebut pernah mengurung teman kelasnya di dalam kardus, serta melakukan buliying terhadap penyandang difabel. Hal tersebut ia ungkapkan pada majalah Quick Japan pada 1995.

Usai viralnya berita tersebut, Oyamada meminta maaf melalui media sosialnya dan mengundurkan diri dari posisinya di Olimpiade.

"Saya menawarkan permintaan maaf saya yang tulus. Pada hari-hari sekolah saya dan pada saat wawancara (majalah), saya adalah orang yang sangat belum dewasa yang tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan korban," ungkap Oyamada.

Selain Kobayashi dan Oyamada, masih ada beberapa skandal lain, di antaranya Yoshiro Mori yang sebelumnya menjabat sebagai Presiden Olimpiade Tokyo 2020, mundur pada Februari 2021 usai membuat komentar seksis.

Selain itu, ada pula Kepala Kreatif Olimpiade Tokyo Hiroshi Sasaki yang mengundurkan diri pada Maret 2021, usai melontarkan komentar penghinaan terhadap wanita yang menjadi viral.

Baca juga artikel terkait OLIMPIADE 2020 atau tulisan lainnya dari Rofi Ali Majid

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Rofi Ali Majid
Penulis: Rofi Ali Majid
Editor: Iswara N Raditya