tirto.id - Lagu nasional berjudul “Indonesia Tumpah Darahku” diciptakan oleh Ibu Sud. Di dalam liriknya, terlukis bagaimana keindahan Indonesia sebagai tanah air masyarakat Indonesia.
Menurut Thursan dalam Lagu-lagu Wajib dalam Permainan Suling Recorder & Pianika (2006, hlm. V), lagu wajib punya arti penting karena bertujuan untuk membangun kesadaran individu dalam berbangsa dan bernegara.
Pembuatan lagunya pun ditulis pada masa-masa bersejarah, misal di Indonesia ketika sedang terjadi penjajahan. Seperti yang ditulis Sri Murtono dkk. dalam Seni Budaya dan Keterampilan (2007, hlm. 104), lagu wajib nasional memang mengandung semangat juang para rakyat Indonesia.
Sementara itu, “Indonesia Tumpah Darahku” baru dipublikasikan pada 1 Januari 2009, dilansir dari situs Lirik Lagu Indonesia.
Lantas, bagaimana makna lagu nasional tersebut dan seperti apa liriknya?
Makna Lagu “Indonesia Tumpah Darahku” dan Liriknya
Ibu Sud atau Saridjah Niung meninggal pada 1993. Sementara, lagu ciptaannya yang berjudul “Indonesia Tumpah Darahku” baru dikabarkan ke publik pada 2009.
Dalam lagu ini, terdapat unsur-unsur kebangsaan Indonesia yang digambarkan indah. Misalnya, lewat lirik di bait-bait awal berupa “sawah luas menghijau” dan “bukit biru menghimbau”.
Kemudian, dilanjutkan dengan pernyataan lokasi tentang keberadaan semua keindahan tersebut. Melalui lirik “tanahku tumpah darahku”, “tanah pusaka yang kaya raya”, hingga lebih spesifik “harum namanya Indonesia”.
Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, Ibu Sud menganggap negerinya sebagai “tanah” tempat darahnya “tumpah”. Dengan begitu, daratan sudah dianggap mendarah daging jika dideskripsikan lewat lagu ini.
Selain makna di atas, ada lagi keindahan lain yang dilukiskan melalui “puput berbunyi merdu” dan "gunung lembah yang biru”.
Masih di tempat tinggal bangsa Indonesia, “tanahku tumpah darahku”. Kemudian, dilanjutkan dengan penjabaran Indonesia sebagai negara yang aman lewat lirik “tanah pusaka aman sentosa”. Lalu, berlanjut dengan harumnya nama negara melalui “harum namanya ndonesia”.
Di bait-bait terakhit, kembali digambarkan beberapa keindahan berupa “nyiur melambai-lambai” dan “padi masak mengurai”.
Lalu, dijabarkan dengan keterangan yang sama terkait lokasi hidupnya bangsa Indonesia. Dengan kata lain, hanya ada di tempat “tumpah darahku”.
Selain itu, dilukiskan gambaran masyarakatnya hidup bahagia melalui “tanah pusaka bahagia mulya”. Terakhir, ditutup dengan kalimat penjabaran “harum namanya Indonesia”.
Berikut ini lirik lengkap lagu tersebut.
Lirik Lagu “Indonesia Tumpah Darahku”
Di manakah sawah luas menghijau
Di manakah bukit biru menghimbau
Itu tanahku tumpah darahku
Tanah pusaka yang kaya raya
Harum namanya Indonesia
Di mana puput berbunyi merdu
Di bawa gunung lembah yang biru
Itu tanahku tumpah darahku
Tanah pusaka aman sentosa
Harum namanya Indonesia
Di mana nyiur melambai-lambai
Di mana padi masak mengurai
Itu tanahku tumpah darahku
Tanah pusaka bahagia mulya
Harum namanya Indonesia.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Yulaika Ramadhani