tirto.id - Mencuci tangan (hand hygiene) benar-benar aktivitas yang sangat penting. Dari kebiasaan kecil ini akan mampu memberikan manfaat besar. Salah satu manfaatnya adalah menjadi pemutus rantai berbagai gangguan kesehatan dengan menghilangkan kotoran.
Mencuci tangan diartikan sebagai prosedur tindakan untuk membersihkan tangan memakai air mengalir dan sabun antiseptik pada tangan yang kotor. Durasi mencuci tangan sebaiknya antara 40-60 detik.
Jika tangan tidak tampak kotor, mencuci tangan dapat memanfaatkan handrub atau hand sanitizer. Handrub yaitu cairan berbasis alkohol dengan klorheksidin. Durasi cuci tangan memakai handrub sebaiknya sekira 20-30 detik.
Kapan dan Kenapa Perlu Melakukan Five Moments of Hand Hygiene?
Lima kondisi yang dianjurkan untuk cuci tangan bertujuan untuk menghilangkan kotoran dari kulit secara mekanis, serta menurunkan jumlah mikroorganisme di tangan untuk sementara waktu. Tangan manusia sebenarnya menjadi kerap dihinggapi oleh dua jenis kuman, yaitu residen flora dan transien kuman.
Residen flora adalah flora normal yang sebagian kecil keberadaannya berada di sela kulit dan susah hilang. Kuman ini sebagian besar kerap berada di kuku dan garis tangan, serta bisa menginfeksi tubuh lewat jalur invasif atau luka.
Ada pun transien kuman adalah kuman dari lingkungan sekitar dan bisa tahan hidup hingga 24 jam. Kuman ini banyak ditemukan pada sekitar kuku dan menjadi penyebab HAIs (Healthcare Associated Infections), yakni infeksi pada pasien yang sedang berada dalam proses asuh keperawatan.
Kuman tersebut dapat disingkirkan selama seseorang melakukan cuci tangan secara benar.
Terkait lima momen cuci tangan (five moments of hand hygiene), seseorang sebaiknya memperhatikan aktivitas ini ketika bertemu dengan keadaan sebagai berikut;
1. Sebelum bersentuhan dengan pasien
Cuci tangan perlu dilakukan sebelum seseorang menyentuh seorang pasien yang sedang sakit. Alasannya, aktivitas tersebut bisa melindungi pasien terhadap kemungkinan terpapar kuman berbahaya yang dibawa lewat tangan orang tersebut.
Paparan kuman dapat terjadi lewat jabat tangan, membantu gerakan pasien, menata piranti di dekat pasien, dan sebagainya.
2. Sebelum melakukan tindakan aseptik
Pentingnya melakukan cuci tangan sebelum melakukan prosedur aseptik yakni melindungi pasien dari kuman berbahaya. Termasuk di dalamnya yaitu melindungi dari kuman pasien sendiri yang masuk ke dalam tubuhnya.
3. Sesudah terkena cairan tubuh pasien
Ketika seseorang terkena cairan dari tubuh pasien, hendaknya segera cuci tangan. Contoh cairan tersebut seperti ludah, dahak, atau cairan lain milik pasien. Cairan tersebut berisiko membawa kuman berbahaya dari tubuh pasien sehingga perlu disingkirkan.
4. Sesudah kontak dengan pasien
Begitu seseorang melakukan kontak dengan pasien, sebaiknya segera cuci tangan. Kontak tersebut termasuk pula menyentuh berbagai benda di sekitar pasien.
Alasannya bisa saja orang tersebut terpapar kuman pasien, atau kuman yang menempel di benda-benda sekitarnya.
5. Sesudah kontak dengan lingkungan pasien
Jika seseorang sudah berada di lingkungan pasien, seperti kamar perawatan, sebaiknya melakukan cuci tangan begitu keluar dari tempat tersebut.
Dengan mencuci tangan, kemungkinan kuman yang menempel di tangan dan bisa menginfeksi tubuh bisa disingkirkan.
WHO telah membuat poster panduan mengenai lima momen cuci tangan (five moments of hand hygiene) yang bisa diunduh pada tautan berikut;
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Nur Hidayah Perwitasari