tirto.id - Presiden LaLiga, Javier Tebas berharap Liga Spanyol dapat dimulai kembali sejak Kamis, 11 Juni 2020 dengan laga derbi Sevilla kontra Real Betis. Di sisi lain, pada Sabtu (23/5/2020) lalu, empat pemain Sevilla terbukti melanggar aturan lockdown di Spanyol dengan mengadakan pesta yang diikuti 12 orang.
"Ada kemungkinan pertandingan dapat digelar pada 11 (Juni), yang menjadi laga unik, dengan kemungkinan adanya penghormatan untuk korban meninggal (virus Corona). Saya harap tanggal tersebut dapat dikonfirmasi. Kami ingin laga tersebut adalah Derbi Sevilla, pada pukul 10 malam," kata Javier Tebas dalam acara El Partidazo dikutip Marca.
Ucapan Tebas ini adalah tindak lanjut dari pernyataan Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez pada Sabtu (23/5/2020). Ketika itu Sanchez menyebut, Liga Spanyol siap bergulir kembali sejak pekan 8 Juni 2020, dengan asumsi fase de-eskalasi lockdown di Spanyol sudah memasuki fase 3.
Ketika pemerintah Spanyol sudah memberikan lampu hijau, yang dibutuhkan adalah kesepakatan antara LaLiga sebagai pengelola kompetisi, klub-klub yang terlibat, dan asosiasi pemain sepakbola di Spanyol, Asociación de Futbolistas Españoles (AFE).
Tebas menambahkan, "Ide kami adalah bisa mengonfirmasi tanggal pasti untuk empat matchday pertama (kompetisi setelah restart) sejak pekan ini. Jam kick-off akan didasarkan di manakah laga dimainkan. Pada tengah pekan, laga digelar pada petang dan malam, sedangkan pada akhir pekan, akan ada 3 waktu kick-off."
Primera Division Liga Spanyol sementara dihentikan sejak 12 Maret 2020 karena pandemi virus Corona (COVID-19). Barcelona memimpin klasemen hingga jornada 27, dengan keunggulan hanya satu poin dari Real Madrid yang ada di urutan kedua.
Berdasarkan statistik Center for Systems Science and Engineering (CSSE) Johns Hopkins University hingga Senin (25/5/2020) pukul 13.32 WIB, Spanyol adalah negara dengan jumlah kasus positif virus Corona (COVID-19) terbanyak kelima di dunia, di bawah Amerika Serikat (1.643.499 kasus), Brasil (363.211 kasus), Rusia (344.481 kasus), dan Inggris Raya (260.916 kasus).
Total terdapat 235.772 kasus positif COVID-19 di Spanyol. Dari jumlah tersebut, 28.752 orang meninggal dunia. Meskipun demikian, jika melihat grafik, jumlah kasus baru dan jumlah kematian karena pengaruh Corona di Spanyol terus melandai. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Spanyol, pada Minggu (24/5) dalam 24 jam terakhir terdapat 246 kasus baru dan 70 kematian.
Javier Tebas tidak hanya membahas peluang kembali diputarnya kompetisi Liga Spanyol. Ia mengkritik langkah empat pemain Sevilla yang melanggar aturan lockdown. Sosok yang dimaksud Tebas adalah Ever Banega, Lucas Ocampos, Franco Vazquez, dan Luuk de Jong yang terlibat dalam pesta dengan jumlah peserta sekitar 12 orang. Di wilayah Sevilla, kerumunan orang diperbolehkan dengan jumlah maksimal 10 peserta.
Pesta ini terungkap setelah istri Ever Banega mengunggah foto-foto kebersamaan mereka di akun Instagram, meski kemudian menghapusnya. Usai foto tersebar, Banega, Ocampos, Vazquez, dan de Jong sama-sama sudah menyatakan permintaan maaf terbuka kepada publik.
Terkait hal ini, Tebas menyebutkan, "Saya meminta semua pemain berkata bahwa mereka tidak berhak berperilaku seperti ini. Anda harus hati-hati karena kita bisa membuat pekerjaan dalam risiko (dengan perilaku gegabah tersebut).
"Dalam pertemuan (yang diikuti 4 pemain Sevilla itu) itu mungkin ada orang tanpa gejala (OTG) dan sepertinya mereka semua menggunakan shisa yang sama, jadi mereka harus bertanggung jawab dengan apa yang mereka lakukan," tambah Tebas.
Editor: Agung DH