tirto.id - Timnas U-16 Indonesia akan menantang runner-up Grup D, Australia pada laga perempat final Piala AFC U-16 yang dihelat di Stadion Nasional, Bukit Jalil, Senin (1/10/2018) besok. Bagi pelatih Fakhri Husaini, pertandingan tersebut akan terasa seperti final.
Fakhri menilai iming-iming tiket tampil di Piala Dunia U-17 2019 bagi tim yang mampu lolos ke semifinal AFC U-16 bakal membuat kubu Indonesia maupun Australia menatap laga dengan ambisi ganda. Tidak saja untuk merengkuh trofi sebagai penanda diri menjadi kesebelasan terbaik Asia, namun juga sebagai ajang pembuktian kelayakan tampil pada kompetisi lingkup tertinggi.
"Saya melihat justru [yang perlu diasah] adalah aspek mental, bagi kami pertandingan besok adalah final. Karena besok akan menentukan Indonesia bisa tampil di Piala Dunia atau tidak," tutur Fakhri seperti dikutip Goal.
Anggapan Fakhri terkait perlunya mengasah mental bisa dimaklumi. Pasalnya, Indonesia berada dalam bayang-bayang hasil buruk pada pertemuan terakhirnya dengan Australia. Kali terakhir kedua tim bertemu adalah pada Piala AFF U-15 2017 lalu. Saat itu Indonesia yang sempat unggul 2-0 lewat sepasang gol Bagus Kahfi justru tunduk dengan skor 3-7 usai 90 menit berlalu.
"Tapi syukur alhamdulillah mereka sudah berpengalaman. Bukan kali ini saja kami pernah melawan Australia, kami juga pernah melawan Jepang dan Thailand di kandang mereka," sambung Fakhri.
Meski dihantui tren buruk, menurut Fakhri, saat ini skuatnya tak perlu kelewat khawatir, apalagi minder. Ia menilai kondisi saat ini sudah jauh berbeda.
Fakhri juga menyampaikan kepada publik bahwa skuatnya sama sekali tidak dalam kondisi tertekan. Bahkan, pelatih yang juga pernah merasakan pengalaman sebagai penggawa Timnas Indonesia itu menyebut kepercayaan diri pemainnya terus bertambah dari hari ke hari. Sebagai pelatih, saat ini bagi Fakhri yang terpenting adalah mengelola kepercayaan diri para pemain yang menggebu agar menghasilkan capaian positif.
"Keberanian dan rasa percaya diri pemain saya rasa mantap. Yang paling saya suka adalah motivasi mereka cukup tinggi dan antusiasme juga menggebu-gebu, saya harus bisa mengelola itu akar tetap terkontrol karena kalau tidak bisa jadi bumerang," tandasnya.
Skuat Timnas U-16 Indonesia memang berangkat ke turnamen di Malaysia dengan bekal yang tak bisa dianggap sembarangan. Bulan Juli lalu, Garuda Asia berhasil merengkuh gelar juara Piala AFF U-16, trofi yang lepas setahun sebelumnya akibat kekalahan dari Australia.Dalam gelaran Piala AFC, Timnas U-16 Indonesia sendiri sebelumnya menjuarai Grup C setelah tampil dengan catatan satu kemenangan serta dua kali imbang pada babak penyisihan. Garuda Asia membuka turnamen dengan kemenangan 2-0 atas Iran, disusul skor 1-1 dan 0-0 ketika bersua Vietnam dan India.
Kubu Timnas U-16 Australia sendiri secara terpisah menegaskan kewaspadaannya terhadap ancaman yang bisa dihadirkan calon lawannya. Pelatih Australia, Trevor Morgan menilai Indonesia membawa bekal lebih dari cukup untuk bisa berbicara banyak pada kompetisi kali ini.
"Indonesia merupakan tim yang terstruktur dengan baik, mempunyai dukungan besar dari suporternya, dan mereka memainkan sepak bola yang baik. Kami akan meningkatkan diri," sebut Morgan.
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan