tirto.id - PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi Shopee Liga 1 2019 mengumumkan penundaan pertandingan pekan ke-17 antara Persipura vs Bali United yang semula dijadwalkan berlangsung di Stadion Mandala, Jayapura, Minggu (1/9/2019) besok.
Menurut Direktur Kompetisi PT LIB, Asep Saputra penundaan ini disebabkan kericuhan di Jayapura
dan Papua dalam beberapa hari belakangan.
"Penundaan murni dikarenakan situasi yang kurang ideal. Hal ini sudah kami koordinasikan secara langsung kepada pihak Persipura," jelas Asep dalam rilis yang diterima Tirto.
Penundaan jadwal kali ini merupakan yang ketiga bagi Persipura. Sebelumnya dua laga Persipura tercatat juga sempat ditunda, tepatnya melawan Persija dan PSM, karena bersamaan dengan jadwal tim lawan dalam final Piala Indonesia 2019.
Persipura saat ini mengumpulkan 20 poin hasil lima kemenangan, lima kali imbang, dan empat kekalahan. Perolehan ini membuat mereka stagnan di peringkat sembilan klaesmen sementara Liga 1.
Direktur Media PT LIB, Hanif Marjuni belum bisa memastikan kapan jadwal pengganti pertandingan Persipura vs Bali United. Dalam beberapa hari ke depan PT LIB akan terus memantau perkembangan situasi di sekitar Jayapura, khususnya di kawasan Stadion Mandala.
"Akan terus kami komunikasikan. Sejauh ini kami baru koordinasi [dengan pihak keamanan] secara verbal, tadi jam 3 dini hari terakhir kami mendapat laporan tersebut," ujar dia melalui sambungan telepon.
Situasi terakhir Papua, Kamis (29/8/2019) lalu sempat memanas, diwarnai demonstrasi di berbagai titik.
Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) Timotus Murib mengungkapkan maraknya demonstrasi tersebut didasari kekesalan warga Papua dengan berbagai permasalahan.
Mulai dari tindakan persekusi dan rasisme terhadap mahasiswa asal Papua di Surabaya, pemblokiran akses internet di Papua sejak Rabu (23/8/2019), dan masih banyak lagi.
Demonstrasi yang dilakukan warga pada Kamis (29/8/2019) diwarnai dengan pembakaran gedung Majelis Rakyat Papua (MRP). Sehari sebelumnya, demonstrasi di depan kantor Bupati Deiyai juga
mengakibatkan tewasnya dua demonstran dan satu anggota TNI.
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Zakki Amali