Menuju konten utama

Kurban 24 Sapi, Sinyal Golkar Siap Maju Pemilu 2024?

24 sapi tersebut merupakan sumbangan dari sejumlah anggota dan pengurus Partai Golkar.

Kurban 24 Sapi, Sinyal Golkar Siap Maju Pemilu 2024?
Penjualan kambing di Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Jumat (9/8/2019/). tirto.id/Riyan Setiawan.

tirto.id - Para elite Partai Golkar hari ini melaksanakan kurban di Masjid Syajaratun Thayibah di Kompleks DPP Golkar, Palmerah, Jakarta Barat.

Hingga siang ini pemotongan 24 ekor sapi kurban masih berlangsung. Jumlah sapi tersebut seperti sinyal Golkar akan siap mengusung sosok kuat di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto tidak secara gamblang bicara soal kesiapan partainya akan punya calon kuat untuk maju di pemilu mendatang.

"Ini menerjemahkannya pas betul," ketika menjawab pertanyaan wartawan terkait sinyal 24 usai Salat Iduladha, Minggu (11/8/2019).

Ia menjelaskan, 24 sapi tersebut merupakan sumbangan dari sejumlah anggota dan pengurus Partai Golkar. Airlangga juga menceritakan soal sapi kurban yang diberikan kepada dewan pengurus yang punya bobot lebih dari satu ton.

"Lebih satu ton. Di atas satu ton. 1,4 ton sekitar itu. Semua ada dari keluarga, ada dari pribadi, ada dari pengurus, dari Pak Akbar Tanjung, Pak Ical ada," terang dia.

Mengenai sinyal 2024 Golkar harus punya sosok yang kuat juga diharapkan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie (Ical). Ia menginginkan sosok yang kuat untuk maju menjadi calon presiden dari kader Golkar di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Pilpres ke depan Golkar bisa mengusung calonnya sendiri nah itu kami evaluasi dari yang lalu untuk lebih baik ke depan," kata dia di tempat yang sama.

Ia mengatakan, harus ada regenerasi di dalam tubuh partai untuk melahirkan sosok kuat yang bisa diterima masyarakat untuk menjadi pemimpin.

Baca juga artikel terkait IDUL ADHA atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Politik
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Nur Hidayah Perwitasari