tirto.id - Wakil Ketua Umum DPP PPP kubu Djan Faridz, Humphrey Djemat menuding penyerangan yang dilakukan 80-an massa ke kantor pusat partainya didalangi oleh PPP Kubu Muhammad Romahurmuziy (Romy). Menurut Humphrey, serangan massa pada Minggu dini hari tadi tersebut bentuk sikap Kubu Romi yang sudah frustasi.
"Kalau kita lihat ini, tindakan orang yang sudah frustasi. Kalau frustrasi kan begini. Ngaco (Mengacau)," kata Humphrey pada Minggu (16/7/2017).
Dia mengaku tidak memahami motif politik di balik aksi penyerangan tersebut. Namun, menurut Humphrey, apabila benar terbukti bahwa dalang penyerangan tersebut adalah Kubu Romi, hal itu pasti menghambat proses islah di PPP dan membuktikan tak ada niat berdamai.
Humphrey menduga penyerangan itu bertujuan untuk merebut kantor pusat DPP PPP dari kubu Djan Faridz. Serangan ini, menurut dia, sudah terjadi untuk ketiga kalinya sejak konflik internal membelah partai berlambang Kabah tersebut.
"Kalau kita sih yang jelas bahwa apa yang diucapkan Romahurmuziy (ajakan islah) itu omong kosong aja. Buktinya, tindakan kekerasan untuk hal-hal seperti ini dilakukan," kata Humphrey.
Usai kejadian ini, Humphrey mengaku telah melaporkan insiden penyerangan kantor DPP PPP tersebut ke pihak kepolisian. Pada pukul 11.00 WIB, Minggu hari ini, petugas dari Polres Jakarta Pusat telah menindaklanjuti laporan itu dengan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan meminta keterangan dari sejumlah saksi.
"Kita punya bukti yang kuat, saksi-saksi, keterangan pelaku, dan CCTV. Jadi dengan dasar ini, kami akan lapor ke Polda Metro Jaya," kata Humphrey.
Dia mendesak kepolisian tegas menindak pelaku dan dalang penyerangan itu. "Ini ada kepentingan politik, tapi kami tak tahu (alasannya). Silahkan polisi tanya (ke Kubu Romi), mengapa suruh orang serbu kantor PPP," ujar dia.
Humphrey khawatir, apabila kepolisian tidak mengusut tuntas kasus penyerangan tersebut, kejadian serupa akan terus terulang. Bahkan, tidak hanya menimpa PPP tapi partai lain yang sedang mengalami konflik internal.
"Kami minta kali ini bisa lebih tegas lagi. Karena ini bisa jadi preseden. Bukan hanya PPP aja, tapi juga kantor partai lain yang sedang ada persoalan. Kalau begini (dibiarkan) artinya boleh pakai kekerasan," kata Humphrey.
PPP Romi Ancam Laporkan Balik Kubu Djan Faridz
Sebaliknya, PPP Kubu Romi bertambah berang dengan tudingan mendalangi penyerangan Kantor Pusat DPP PPP tersebut.
Sekretaris Jendral DPP PPP Kubu Romi, Arsul Sani mengancam akan melaporkan balik DPP PPP Kubu Djan Faridz ke kepolisian karena menduduki kantor pusat partai tersebut tanpa memiliki dasar legalitas yang sah.
“Kami akan laporkan balik atas pendudukan mereka yang sudah tidak sah sejak adanya putusan PK MA (Peninjauan Kembali Mahkamah Agung),” kata Arsul saat dihubungi Tirto.
Putusan yang dimaksud oleh Arsul adalah Peninjauan Kembali MA Nomor.79/2017 yang menyatakan bahwa PPP kubu Djan Faridz tidak lagi memiliki legalitas sebagai pengurus DPP PPP. Dengan begitu, kubu Djan tidak berhak menduduki kantor pusat PPP di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat tersebut.
Arsul menambahkan aksi penyerbuan puluhan massa ke kantor pusat DPP PPP merupakan inisiatif dari karder Angkatan Muda Kabah di akar rumput. Arsul mengklaim tindakan puluhan massa itu dilakukan tanpa koordinasi dengan para petinggi DPP PPP Kubu Romi.
“Saya memang mendapat laporan tadi bahwa ada kader akar rumput dan sebagian taman-teman Angkatan Muda Kabah yang (ingin) mengambil alih (kantor pusat DPP PPP),” kata Arsul.
Dia menambahkan, “Saya juga kaget, tapi mereka sebelum lebaran juga sudah menyampaikan, 'Pak kalau DPP tidak bisa, biar kami saja yang kami ambil alih'.”
Menurut Arsul, sebelum insiden penyerangan terjadi, PPP kubu Romi telah meminta kantor pusat DPP PPP diserahkan secara baik-baik oleh Kubu Djan Faridz. Alasan dia, mayoritas kader Kubu Djan Faridz sudah bergabung ke Kubu Romi dan mengakui hasil Muktamar Pondok Gede Tahun 2015.
“Mayoritas PPP itu sudah menerima hasil Muktamar Pondok Gede tahun 2015, maka akar rumput dan jajaran PPP itu sejak dari sebelum lebaran memang meminta jajaran DPP PPP (Kubu Romi) untuk meminta kembali kantor,” ujar Arsul.
Permintaan itu, menurut dia, sudah direspon oleh DPP PPP Kubu Romi dengan mengimbau agar Kubu Djan Faridz menyerahkan kantor pusat partai.
“Kira-kira seminggu dua minggu setelah lebaran, saya dan Pak Romi meminta Pak Djan menyerahkan kantor secara baik-baik. Apalagi sebagian tokoh-tokoh yang ada di (Kubu) Pak Djan Faridz sudah kembali bergabung (ke Kubu Romi), (mereka) sudah buat pernyataan,” kata Arsul.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Addi M Idhom