Menuju konten utama

KPU DIY: Angka Partisipasi Pilkada 2024 Tak Capai Target 80%

Meski bukan berdasarkan hasil rekapitulasi rill, KPU DIY menerima laporan angka rerata partisipasi publik dalam Pilkada 2024 hanya mencapai sekitar 77%.

KPU DIY: Angka Partisipasi Pilkada 2024 Tak Capai Target 80%
Konferensi pers KPU DIY membahas Pilkada Serentak 2024 pada Kamis (28/11/2024). (FOTO/Siti Fatimah)

tirto.id - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Ahmad Shidqi, menyatakan rata-rata angka partisipasi masyarakat dalam Pilkada Serentak 2024 di Yogyakarta sebesar 70 persen. Angka ini lebih rendah daripada target KPU DIY sebesar 80 persen partisipasi publik, bahkan lebih rendah dari angka partisipasi publik dalam pilkada di periode sebelumnya.

"Partisipasi, yang kami pantau rata-rata mencapai 70%. Tentu angka pasti akan disampaikan pasca penetapan atau rekap di kabupaten-kota," sebut Shidqi dalam konferensi pers di Kantor KPU DIY, pada Kamis (28/11/2024).

Shidqi menjelaskan, rata-rata partisipasi diperolehnya berdasar pemantauan sekilas saat berkunjung ke kemantren atau kapanewon (setingkat kecamatan). Namun, ia menegaskan angka tersebut belum angka rill kumulatif usai rekapitulasi selesai.

"Kabupaten-kota, hanya rerata. Belum bisa pastikan karena masih pemantauan. Kami kemarin keliling dan sampling. Kami minta laporan kecamatan, rerata 70 persen," ujarnya.

Anggota KPU DIY, Sri Surani, menambahkan partisipasi paling tinggi terjadi di Kabupaten Bantul dan Gunungkidul tanpa menyebut jumlah pasti. Sementara itu, angka partisipasi Kabupaten Sleman mencapai 73 persen.

"Proses masih berjalan," imbuh Sri Surani.

Surani mengakui, capaian partisipasi masyarakat dalam Pilkada Serentak 2024 tidak mencapai target, yaitu 80% partisipasi, bahkan lebih rendah daripada capaian partisipasi periode sebelumnya. Pilkada 2017 lalu angka partisipasi publik di Kota Yogyakarta saja mencapai 77 persen sementara daerah Kulonprogo tembus di atas 80 persen. Sementara itu, capaian partisipasi pada Pilkada 2020 mencapai 80 persen untuk Kabupaten Gunungkidul, Balntul, dan Sleman.

Sri Surani bilang, turunnya partisipasi pada Pilkada Serentak 2024 karena tingginya partisipasi pada periode sebelumnya. COVID-19, kata Sri Surani, membuat masyarakat minim mobilitas sehingga mayoritas warga di rumah dan dapat menyalurkan hak suaranya.

"[Tahun] 2024 menurun, fakta lapangan di Kota Yogyakarta tidak semua pada hari H [pemungutan suara] berada di kota [alamat sesuai KTP], jadi di hari oemingutan tidak bisa milih," ucapnya.

Baca juga artikel terkait PILKADA 2024 atau tulisan lainnya dari Siti Fatimah

tirto.id - Politik
Reporter: Siti Fatimah
Penulis: Siti Fatimah
Editor: Andrian Pratama Taher