Menuju konten utama

KPU Bantah Isu Soal 469 Petugas KPPS Meninggal karena Racun

Komisioner KPU Evi Novida Ginting Manik mengimbau masyarakat agar tak percaya dengan isu hoaks soal petugas pemilu meninggal karena diracun. 

KPU Bantah Isu Soal 469 Petugas KPPS Meninggal karena Racun
Sejumlah personel Brimob bersiap melakukan pengamanan di depan Kantor KPU Pusat, Jakarta, Jumat (10/8/2018). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc/18.

tirto.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) kembali mengumumkan jumlah petugas Pemilu 2019 yang meninggal dunia saat bertugas.

Menurut data terbaru, pada Jumat (10/5/2019) pukul 08.00 WIB pagi, ada sebanyak 469 korban jiwa.

Petugas pemilu ini terdiri dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), dan Panitia Pemungutan Suara (PPS).

"Update data per 30 April 2019 pukul 08.00 WIB, yang meninggal dunia 469, yang sakit 4.602. Total 5.071 tertimpa musibah," tutur Komisioner KPU RI, Evi Novida Ginting Manik di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/5/2019).

Evi menyayangkan maraknya informasi tak benar alias hoaks, yang menyebut fenomena banyaknya petugas pemilu yang meninggal karena diracun. Hoaks itu, kata Evi tidak pantas dibuat di tengah suasana kedukaan yang menyelimuti keluarga korban.

"Apakah ini [hoaks petugas pemilu meninggal] nanti kemudian mau diproses atau tidak, nanti kami bahas. Tentu kami lihat dampaknya dulu secara luas seperti apa. Saya mau minta saja kepada Allah supaya mereka diampuni yang menyebarkan berita itu," kata Evi

Evi berharap masyarakat tidak menelan mentah-mentah kabar hoaks ini. KPU sendiri telah berkomunikasi dengan keluarga petugas yang jadi korban pemilu dan kebanyakan meninggal karena kelelahan akibat beban pekerjaan yang tak seimbang dengan target waktunya.

"Itulah yang diceritakan oleh keluarga dari KPPS yang telah mendahului kita," tuturnya.

Terkait hal itu, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek saat menyambangi KPU, Rabu (8/5/2019) mengungkapkan penyebab meninggalnya beberapa petugas Pemilu 2019 yang bertugas pada Pemilu 2019 akibat serangan jantung hingga infeksi otak meningitis.

Hal itu diketahui berdasarkan audit medis dan autopsi verbal yang dilakukan Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Nila mengungkapkan baru mendapatkan laporan dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Dari laporan yang diterimanya, diketahui 18 orang petugas KPPS di DKI Jakarta meninggal dunia. Sedangkan, 2.641 menderita sakit.

"Dari data 18 orang ini diketahui penyebab meninggal dunia. Delapan orang sakit jantung mendadak, kemudian gagal jantung, liver, stroke, gagal pernafasan, dan infeksi otak meningitis," tutur Nila.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2019 atau tulisan lainnya dari Bayu Septianto

tirto.id - Politik
Reporter: Bayu Septianto
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Yandri Daniel Damaledo