tirto.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berharap akan ada titik terang setelah polisi memeriksa Novel di Singapura hari ini, Senin (14/8/2017). Juru Bicara KPK, Febri Diansyah menilai, Novel akan menjelaskan apa yang dirinya ketahui terkait peristiwa penyerangan dengan menggunakan air keras pada 11 April 2017 lalu.
"Tentu kami berharap nanti ada titik terang setelah proses pemeriksaan ini, meskipun sebenarnya pemeriksaan korban bukan syarat mutlak ditemukan pelaku atau tidak," kata Febri di gedung KPK, Jakarta, Senin (14/8/2017).
Febri mengakui hingga kini pihaknya belum mengetahui apakah sketsa wajah pelaku yang diduga menyerang Novel Baswedan ikut diperlihatkan pada pemeriksaan Novel oleh Polri di Singapura
"Saya belum tahu persis apakah sketsa itu diberikan karena kalau diperlihatkan misalnya pihak yang diduga pelaku Novel juga tidak bisa dikonfirmasi ya atau tidak karena Novel tidak pernah melihat pelaku," katanya, sebagaimana diwartakan Antara.
Febri menyatakan bahwa Polri sudah memperlihatkan kepada KPK sketsa wajah sebanyak tiga orang, namun masih dalam coretan pensil.
"Jumlah sketsa yang pernah diperlihatkan kepada KPK itu ada tiga orang saat pertemuan Kapolri dengan pimpinan KPK tetapi sketsanya masih dalam coretan pensil. Lalu kemudian Kapolri mengatakan saat itu akan ditingkatkan menggunakan teknologi tertentu agar sketsanya lebih sempurna untuk proses pengenalan lebih lanjut," tuturnya.
Prinsip dasarnya, kata Febri, KPK semaksimal mungkin berkoordinasi dengan Polri untuk pelaksanaan pemeriksaan pada Senin (14/8) ini.
"Pemeriksaan sudah mulai, nanti kami tunggu informasi lebih lanjut apa saja yang terjadi di Singapura," ucap Febri.
Dalam pemeriksaan ini dan rencana operasi mata kiri Novel pada Kamis (17/8/2017), kata Febri, Novel juga didampingi oleh tim KPK, yaitu dari Biro Hukum dan pimpinan KPK.
"Ada tim yang ditugaskan dari Biro Hukum juga pimpinan yang menemani Novel sekaligus mengecek rencana operasi," ujarnya.
Pemeriksaan terhadap Novel sendiri dilakukan di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, penyidik senior KPK Novel Baswedan akan diperiksa polisi hari ini dengan didampingi Ketua KPK Agus Rahardjo. Pemeriksaan itu rencana akan dilakukan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura, yakni 3 hari sebelum operasi besar mata Novel di Singapura pada Kamis (17/8/2017).
"Rencananya Ketua KPK akan ikut mendampingi," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Jakarta, Minggu (13/8/2017).
Kasus ini berawal saat Novel tengah berjalan pulang usai salat subuh. Ia disiram air keras oleh dua orang pengendara motor di dekat rumahnya pada 11 April 2017. Atas kejadian tersebut, kondisi mata Novel kian memburuk sehingga harus dirawat di Singapore National Eye Centre (SNEC) sejak 12 April 2017.
Kasus yang sudah berjalan lebih dari 110 hari ini masih belum menemui titik terang siapa pelaku penyerangan Novel. Polisi sempat melakukan penangkapan terhadap lima terduga pelaku penyerangan Novel. Namun, kelimanya dibebaskan oleh kepolisian lantaran alibi terduga pelaku yang kuat.
Polisi sudah menyebar sketsa muka penyerang Novel kepada publik, Senin (31/7/2017). Sketsa menunjukkan pelaku adalah pria dengan ciri-ciri tinggi 167-170 cm, berkulit agak hitam, rambut keriting dan badan cukup ramping.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra