Menuju konten utama

Kotak Hitam Egypt Air Mulai Diperiksa

Otoritas penerbangan sipil Mesir mengatakan jika kotak hitam Egypt Air dalam kondisi rusak dan butuh perbaikan khusus untuk mengetahui penyebab pesawat jatuh tersebut. Kotak hitam tersebut mulai diperiksa pada Sabtu, di hadapan perwakilan Perancis dan Amerika Serikat, tempat asal mesin dibuat.

Kotak Hitam Egypt Air Mulai Diperiksa
Ilustrasi pesawat Egypt Air. Antara Foto/Reuters/Yiannis Kourtoglou.

tirto.id - Otoritas penerbangan sipil Mesir mengatakan, penyelidik saat ini mulai memeriksa kotak hitam pesawat Egypt Air yang jatuh di Mediterania pada bulan lalu.

Komisi penyelidikan yang dipimpin Mesir tersebut mulai memeriksa kotak hitam di hadapan perwakilan Prancis dan Amerika Serikat sesuai dengan asal mesin dibuat, pada Sabtu, (18/6/2016).

Diketahui, kedua kotak hitam itu dalam kondisi rusak dan harus melalui beberapa tahap dalam proses pengangkatan dari dasar laut.

“Jika rusak parah, kotak hitam akan dikirim ke luar negeri untuk diperbaiki, jika tidak proses itu bisa dilakukan di Mesir,” ujar otoritas penerbangan Mesir.

Menurutnya, unit memori kotak hitam telah dilepaskan di laboratorium Kementerian Penerbangan Sipil di Kairo dan kini tengah menjalani pengujian.

Data di dalamnya akan diambil sebelum dianalisis dalam sebuah prosedur yang diperkirakan berlangsung selama beberapa pekan.

Badan penerbangan Perancis menyatakan jika pesawat sempat mengindikasikan adanya asap di kabin dan masalah pada unit kontrol penerbangan beberapa menit sebelum dinyatakan hilang.

Indikasi-indkasi tersebut terlihat dari pesan yang terkirim otomatis dari pesawat yang saat itu membawa penumpang 30 warga Mesir, 15 warga Prancis, dua warga Irak, dua warga Kanada, serta warga Aljazair, Belgia, Inggris, Chad, Portugal, Arab Saudi dan Sudan.

Para penyelidik Mesir mengonfirmasi, pesawat itu berbelok kiri 90 derajat lalu belok 360 derajat ke arah kanan sebelum jatuh ke laut.

Pesawat Airbus A320 dengan nomor penerbangan MS804 dari Paris ke Kairo itu menghilang dari layar radar di antara Pulau Kreta di Yunani dan pantai utara Mesir pada 19 Mei bersama 66 orang di dalam pesawat itu.

Operasi pencarian besar-besaran dilancarkan, dan berhasil menemukan puing-puing dan potongan badan pesawat di dasar Laut Mediterania sebelum perekam data penerbangan dan perekam suara kokpit didapatkan pekan lalu.

Para penyelidik mengatakan, terlalu dini untuk menentukan penyebab jatuhnya pesawat tersebut, meskipun spekulasi adanya serangan teror masih belum dikesampingkan.

Baca juga artikel terkait SOSIAL BUDAYA

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Putu Agung Nara Indra