Menuju konten utama

Korsel Sebut Nyawa Kim Jong-Nam Sudah Lama Diincar Korut

Kim Jong-Nam sudah tahu sejak lama bahwa nyawanya menjadi incaran pemerintah Korea Utara. Saudara tiri Kim Jong-Un itu memang dikenal terbuka membicarakan pemerintahan dinasti di keluarganya.

Korsel Sebut Nyawa Kim Jong-Nam Sudah Lama Diincar Korut
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memimpin latihan militer angkatan bersenjata rakyat Korea Utara di Pyongyang. Antara Foto/Reuters/KCNA.

tirto.id - Kim Jong-Nam rupanya lama menduga bahwa pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-Un yang juga saudara tirinya, akan mencoba dan membunuhnya. Ia sempat mengirim surat kepada saudaranya pada tahun 2012, memohon untuk hidupnya.

"Kami tidak punya tempat untuk pergi, tempat untuk bersembunyi. Kami sangat menyadari bahwa satu-satunya cara untuk melarikan diri adalah bunuh diri," tulis Kim dalam surat kepada saudaranya, menurut anggota parlemen Korea Selatan.

Menurut intelijen Korea Selatan, Kim Jong-Nam selama hidupnya mendapatkan perlindungan dari Beijing, dengan istri keduanya di wilayah Cina, Macau. Salah satu dari mereka mengatakan Kim Jong-Nam juga punya istri dan anak di Beijing.

Jong-Nam dikenal kerap berbicara secara terbuka soal kendali dinasti di keluarganya.

"Jika pembunuhan Kim Jong-Nam dikonfirmasi dilakukan oleh Korea Utara, yang jelas akan menggambarkan kebrutalan dan kebiadaban rezim Kim Jong Un," kata Perdana Menteri Korea Selatan Hwang Kyo-ahn, yang juga bertindak sebagai penjabat presiden.

Kim Jong-Nam adalah penerus Kim Jong-Il yang paling disukai. Lahir dari hubungan ayahnya dengan aktris Sung Hae-rim, Jong-Nam diketahui telah menjadi penggemar teknologi, fasih berbicara bahasa Jepang, serta mahasiswa asing di Rusia dan Swiss.

Setelah menyelesaikan studi di luar negeri, Jong-Nam tinggal di Pyongyang. Ia ditugaskan mengawasi kebijakan teknologi informasi di Korea Utara.

Anak tertua Kim Jong-Il ini kemudian dilihat para petinggi Seoul ini tak punya kekuatan politik ketika pada 2001 ia dibuang negaranya. Ia diasingkan setelah melakukan upaya memalukan sehingga ditahan di bandara Tokyo. Jong-Nam berusaha memasuki Jepang untuk mengunjungi Disneyland dengan menggunakan paspor palsu, ditemani dua perempuan dan seorang anak kecil.

Kim Jong-Un kemudian mengambil alih posisi pemimpin Korea Utara ketika ayah mereka meninggal pada Desember 2011. Sejak saat itu, pemerintah Korea Utara telah memerintahkan beberapa upaya pembunuhan terhadap Jong-Nam yang tengah dalam pengasingan itu.

Jong-Nam diketahui beberapa kali berbicara meremehkan kemampuan saudara tirinya memimpin Korea Utara. Sebuah email kepada wartawan Jepang yang terbit pada 2012 menyebutkan, Kim Jong-Un tidak memiliki "rasa bertanggung jawab atau keseriusan". Ia pun memperingatkan bahwa suap dan korupsi akan menyebabkan runtuhnya Korea Utara.

Dalam pertukaran lain dengan reporter yang sama pada 2012, Jong-Nam mengatakan: "Siapapun dengan pikiran normal akan merasa sulit untuk mentolerir tiga generasi suksesi turun-temurun," demikian seperti yang dilansir dari laman Malaysia Chronicle, Kamis (16/2/2017).

Pada Oktober 2012 jaksa Korea Selatan telah menahan mata-mata Korea Selatan yang mengakui terlibat dalam aksi tabrak lari di Cina pada 2010 dengan Jong-Nam sebagai targetnya.

Baca juga artikel terkait PEMBUNUHAN KIM JONG NAM atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari