tirto.id - Uji coba peluncuran peluru kendali balistik Korea Utara kembali gagal. Kegagalan ini merupakan yang kedua selama dua pekan terakhir.
Komodor (setara Letnan Kolonel) Dave Benham, juru bicara Komando Pasifik Amerika Serikat, menyebut peluncuran peluru kendali itu dilakukan pada pukul 10.33 waktu Hawaii atau Sabtu 03.33 WIB lalu, dekat pangkalan udara Pukchang.
Para pejabat AS mengatakan bahwa peluru kendali itu kemungkinan rudal jarak menengah KN-17.
Menurut mereka, rudal itu jatuh hanya beberapa menit setelah mengangkasa, seperti dikutip dari Antara.
Sedangkan calon presiden terkuat Korea Selatan Moon Jae-in menyebut uji coba peluncuran peluru kendali Korea Utara yang terbaru pada Sabtu dini hari WIB tersebut sebagai "tindakan sia-sia'.
"Kami mendesak rezim Kim Jong-un untuk segera berhenti melancarkan aksi-aksi provokatif ugal-ugalan dan memilih jalur kerja sama dengan komunitas internasional, termasuk menyerahkan program nuklirnya," kata Park Kwang-on, juru bicara calon presiden Moon Jae-in.
"Itu adalah cara untuk menyelamatkan diri sendiri, bukan cara untuk menghancurkan diri sendiri," kata Park.
Korea Utara melakukan uji coba peluru kendalinya Sabtu dini hari tadi yang hancur di udara beberapa menit setelah diluncurkan, kata para pejabat AS dan Korea Selatan.
Korea Selatan menggelar pemilihan presiden pada 9 Mei nanti.
Sebelumnya, di bulan Maret 2017, Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi meminta AS dan Korea Utara melakukan sesuatu untuk mengurangi ketegangan di Semenanjung Korea. AS bersama dengan Korea Selatan harus mengadakan latihan militer tahunan menentang Korea Utara, dengan imbalan Pyongyang menghentikan program nuklir mereka.
Sejak pernyataan itu dikeluarkan, Korea Utara tetap melanjutkan uji rudal pada awal April lalu, sesaat sebelum Trump bertemu dengan Presiden Cina, Xi Jinping. Setelah peristiwa tersebut, Korea Utara menyatakan akan mengadakan parade militer besar-besaran dan melakukan uji senjata nuklir kapan pun.
Sementara itu, terkait situasi terkini yang sempat menghangat antara Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara, Cina mengancam Korea Utara akan mengenakan sanksi ke Pyongyang jika negara itu bersikukuh menggelar uji coba nuklir lagi, menurut Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rex Tillerson pada Jumat (28/4/2017) lalu.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri