Menuju konten utama

Korban Tsunami Lampung: 17 Korban Meninggal Sudah Teridentifikasi

Kepolisian memperkirakan korban masih bertambah lantaran masih ada korban yang belum ditemukan.

Korban Tsunami Lampung: 17 Korban Meninggal Sudah Teridentifikasi
Brigjen Pol Dedi Prasetyo saat di wawancara awak media, Selasa (17/7/18). Antara Kalteng/Adi Wibowo

tirto.id - Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menyebutkan 17 orang dari 20 korban meninggal akibat tsunami yang terjadi di Selat Sunda sudah terindentifikasi.

Menurutnya, Kapolda Lampung Irjen Pol Purwadi Arianto melihat langsung korban tsunami di Rumah Sakit Bob Bazar Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan.

“22 orang meninggal dunia dengan rincian 17 koran sudah teridentifikasi, 5 belum teridentifikasi. Korban luka berat dan luka ringan sebanyak 78 orang,” ujar Dedi dalam keterangan tertulisnya, Minggu (23/12/2018).

Kepolisian memperkirakan korban masih bertambah lantaran masih ada korban yang belum ditemukan.

Salah seorang korban tsunami, Rina Warti (34) warga Gunung Sugih, Lampung Tengah, yang dirawat di rumah sakit tersebut mengaku kehilangan anaknya Raditya Zauda (2).

“Anaknya terlepas dari dia saat air laut menghantam mobilnya yang sedang terparkir di cottage Alu Alu Kalianda Lampung Selatan,” kata Dedi.

BMKG menyatakan tsunami yang terjadi di beberapa pantai di Selat Sunda, di antaranya di Kabupaten Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan tidak dipicu gempa bumi tektonik.

"Berdasarkan rekaman seismik dan laporan masyarakat, peristiwa ini tidak disebabkan aktivitas gempa bumi tektonik, tapi sensor Cigeulis (CGJI) mencatat adanya aktivitas seismik dengan durasi ± 24 detik dengan frekuensi 8-16 Hz pada pukul 21.03 WIB," menurut keterangan tertulis BMKG yang diterima Tirto, Minggu (23/12/2018).

BMKG menyebut tsunami terjadi pada Sabtu (22/12) sekitar pukul 21.27 WIB. Kemungkinan tsunami terjadi akibat longsor bawah laut karena pengaruh erupsi Gunung Anak Krakatau.

Pada saat bersamaan terjadi gelombang pasang akibat pengaruh bulan purnama, sehingga ada kombinasi antara fenomena alam yaitu tsunami dan gelombang pasang.

Baca juga artikel terkait TSUNAMI LAMPUNG SELATAN atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Abdul Aziz