Menuju konten utama

Konversi Minyak Tanah ke Gas Ditargetkan Tuntas 2017

Rencana pemerintah mengonversi minyak tanah ke gas ditargetkan tuntas pada tahun 2017 untuk mengimbangi pertumbuhan ekonomi di daerah.

Konversi Minyak Tanah ke Gas Ditargetkan Tuntas 2017
Warga rusun kebon kacang yang telah 32 tahun menggunakan gas bumi dari Perusahaan Gas Negara (PGN) memasak di rumahnya, Jakarta, Selasa (10/5). Antara Foto/Akbar Nugroho Gumay.

tirto.id - Rencana pemerintah mengonversi minyak tanah ke gas ditargetkan tuntas pada 2017. Target ini dipancang untuk mengimbangi pertumbuhan ekonomi di daerah, terutama wilayah Sumatera Selatan yang relatif tinggi.

"Saat ini tinggal satu provinsi di Sumatera yang belum sempurna dalam konversi minyak tanah ke gas yakni Belitung. Untuk itu, sudah dianggarkan bantuan bagi 65 ribu rumah tangga pada tahun ini agar 2017 benar-benar tuntas," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) I Gusti Nyoman Wiratmadja Puja, di Palembang, Kamis, (12/5/2016).

Wiratmadja mengemukakan, khusus wilayah Sumatera bagian selatan, sebanyak tiga provinsi sudah menembus persentase 100 persen untuk konversi minyak tanah ke gas, yakni Sumatera Selatan, Lampung, dan Jambi.

Khusus di Sumsel, Wiratmadja mengatakan, pemerintah sangat menggenjot penggunaan gas untuk bahan bakar rumah tangga dalam beberapa tahun terakhir untuk mengimbangi pertumbuhaan ekonomi di daerah ini yang terbilang tinggi.

"Karena itu pula, kuota gas di Sumsel ini dua kali lipat dari daerah lain karena memang serapannya tinggi," ucap Wiratmadja.

Wiratmadja menjelaskan, dalam rangka menjaga keberlangsungan penggunaan gas rumah tangga ini, pemerintah juga menggenjot pembangunan infrastruktur migas di Sumatera, dan provinsi lain di Indonesia dimana infrastruktur transmisi selama ini masih bermasalah.

"Pemerintah sudah menargetkan dalam 15 tahun ke depan akan dibangun pipa gas secara luas. Bukan hanya di provinsi wilayah barat tapi hingga ke timur Indonesia. Untuk daerah timur, karena lautnya dalam maka akan dipakai LNG (Liquefied natural gas/Gas alam cair) dalam skala kecil," papar Wiratmadja.

Ia menambahkan, saat ini pemerintah berupaya agar gas rumah tangga bisa dinikmati seluruh masyarakat. Sebab pemerintah mengharapkan subsidi terhadap penggunaan gas 3 kg bisa dikurangi secara signifikan.

"Harus diakui bahwa upaya yang dilakukan selama ini belum mengurangi subsidi secara signifikan," imbuh Wiratmadja.

(ANT)

Baca juga artikel terkait SUBSIDI BBM

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Editor: Putu Agung Nara Indra