Menuju konten utama

Komisi X DPR Minta Desain Pendidikan Sesuaikan Kebutuhan Pasar

Ketua Komisi X Syaiful Huda berkata DPR sedang belanja masalah dalam penyempurnaan ekosistem pendidikan vokasi agar menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan industri.

Komisi X DPR Minta Desain Pendidikan Sesuaikan Kebutuhan Pasar
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menghadiri rapat perdana dengan Komisi X DPR, hari ini Rabu (6/11/2019). tirto.id/Haris Prabowo

tirto.id - Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda menilai rendahnya tingkat kepercayaan dunia usaha dalam menyerap tenaga kerja dari lulusan pendidikan vokasi mengakibatkan angka pengangguran di Indonesia semakin meningkat.

Ia menilai lulusan pendidikan vokasi semakin jauh dari kebutuhan industri yang ada.

“Persoalan ini menjadi perhatian serius Komisi X yang menjadi mitra Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” kata Huda lewat rilis yang diterima reporter Tirto, Kamis (6/2/2020).

Huda menambahkan, “Kami sedang belanja masalah dalam penyempurnaan ekosistem pendidikan vokasi yang meliputi peningkatan kualitas guru, kurikulum, teknologi, dan proses belajar-mengajar untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan industri.”

Hal tersebut dikatakan Huda setelah Komisi X mengundang para pelaku usaha untuk meminta masukan mengenai permasalahan dan solusi terkait pendidikan vokasi di Indonesia.

Rabu (5/2/2020), Komisi X DPR RI melakukan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan para Pejabat Eksekutif Tertinggi (CEO) Bukalapak, Sahid Group, Rumah Sakit Siloam, 8 Village Indonesia, Astra Internasional Tbk, Kompas TV, dan Adaro Energy Tbk, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.

Menurut Huda, seharusnya tidak ada tolak ukur dalam penerimaan calon pekerja karena vokasi bisa menjadi solusi jitu dari masalah rendahnya daya saing angkatan kerja, serta mengatasi missmatch keterampilan dunia kerja.

Ia berharap berbagai masalah yang menerpa pendidikan vokasi ini dapat diminimalisir dengan terjalinnya sebuah sinergi antara DPR RI dengan pejabat eksekutif tertinggi di berbagai perusahaan.

"Saat ini terdapat kesenjangan antara kualitas kelulusan dengan kualifikasi dan kompetensi kebutuhan industri. Selain itu, efektivitas serapan lulusannya saat ini sudah mulai berkurang dengan adanya pekerjaan yang sudah dapat dilakukan oleh mesin," kata Huda.

Ia mengaku Komisi X mengapresiasi berbagai masukan yang disampaikan para pelaku industri mengenai perspektif baru dalam kerangka menyusun kebijakan, program, dan evaluasi pendidikan vokasi di Indonesia.

Huda mengatakan komisinya akan mendesak Kemendikbud untuk membuat kebijakan pendidikan vokasi yang harus didesain sesuai dengan kebutuhan ekosistem digital, tanpa melupakan pembentukan mental dan karakter.

"Saya mengimbau pada seluruh pihak untuk membangun ekosistem pendidikan vokasi agar kualitas kelulusan mampu diserap oleh dunia usaha dan industri. Khususnya kepada pemerintah agar mampu menghasilkan pendidikan vokasi yang setara dengan pendidikan umum," tambahnya.

Baca juga artikel terkait PENDIDIKAN VOKASI atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Pendidikan
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Abdul Aziz