Menuju konten utama

Komisi VII DPR akan Tegur Pertamina Soal Pipa Bocor di Balikpapan

Pertamina sempat menyangkal bahwa tumpahan minyak di perairan Balikpapan tersebut adalah miliknya.

Komisi VII DPR akan Tegur Pertamina Soal Pipa Bocor di Balikpapan
Sejumlah narasumber dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), Kemaritiman, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan Komisi VII DPR hadir dalam diskusi "Minyak Tumpah, Salah Siapa" oleh Populi Center yang diselenggarakan di Gado-Gado Boplo, Menteng Jakarta Pusat, Sabtu (7/4/2018). tirto.id/Tony Firman

tirto.id - Anggota Komisi VII dari Fraksi PAN, Tjatur Sapto Edy, mengungkapkan pihaknya akan menegur Pertamina karena sempat menyangkal kepemilikan pipa minyak yang bocor di perairan Balikpapan.

"Ini pipa objek vital nasional. Yang saya dengar awalnya Humas Pertamina Balikpapan menyangkal pipa miliknya. Sebetulnya itu tidak boleh buru-buru begitu." tutur Tjatur saat menghadiri diskusi bertajuk "Minyak Tumpah Salah Siapa" di Gado-Gado Boplo, Menteng Jakarta Pusat, Sabtu (7/4).

Tjatur menyebut putusnya pipa minyak milik Pertamina yang membawa 200 ribu barel minyak per hari sebagai masalah besar.

Pertamina sempat menyangkal bahwa tumpahan minyak di perairan Balikpapan tersebut adalah miliknya. Mereka juga mengklaim telah menguji sampel minyak dan menemukan jenis minyak yang tumpah bukan berasal dari kilang, melainkan bahan bakar kapal laut.

Pertamina akhirnya mengakui bahwa tumpahan minyak di perairan Balikpapan berasal dari pipa yang bocor di salah satu kilang minyak miliknya pada Rabu (4/4) kemarin.

Tjatur berharap aparat penegak hukum dan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dapat berjalan bersinergi dan memberikan tuntutan besar kepada pihak yang bersalah baik oknum dalam maupun luar negeri.

Rencananya, Senin (9/4) besok Komisi VII akan menuju Balikpapan untuk mengecek langsung kondisi tumpahan minyak yang sampai saat ini terus dibersihkan.

Baca juga artikel terkait MINYAK TUMPAH atau tulisan lainnya dari Tony Firman

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Tony Firman
Penulis: Tony Firman
Editor: Alexander Haryanto