Menuju konten utama

Kisah Warga Keluhkan Tembok Rumahnya Jebol Akibat Banjir

Rumah warga di Depok rusak akibat banjir yang sering terjadi di daerah Depok. Dinding rumah warga pun sampai jebol akibat seringnya air banjir menggenang di kediamannya

Kisah Warga Keluhkan Tembok Rumahnya Jebol Akibat Banjir
Luapan Air Kali Baru, Sebabkan Tembok Rumah Warga Depok Ambruk di lokasi Pancoran Mas, Depok, Kamis (29/8/2019). tirto.id/Alfian Putra Abdi

tirto.id - Warga Jalan Lapangan Koni II RT 04/02 Pancoran Mas, Depok mengeluhkan nasib permukimannya yang kerap dilanda banjir jika hujan turun. Salah satu warga, Wahyudi (25) mengaku air genangan banjir telah membuat tembok rumahnya runtuh.

"Ini sudah dua kali yang terparah, sampai tembok antara rumah juga jebol, kebetulan tembok rumah saya sama tetangga saya jebol," ujarnya kepada Tirto di lokasi, Kamis (29/8/2019).

Dari pantauan Tirto di lokasi, tembok sepanjang kurang lebih 10 meter dan setinggi 1 meter sudah roboh. Wahyudi mengatakan itu efek dari tergenang banjir yang datang pada Rabu (28/8/2019) sore.

"Banjir kemarin dari pukul 18.30. Ini yang terparah, tinggi airnya 1,1 meter," tutur Wahyudi..

Ia menjelaskan banjir perlahan-lahan surut menjelang tengah malam. Sekitar pukul 21.30 WIB, menurutnya air masih setinggi 30 sentimeter.

Wahyudi menduga, banjir terjadi akibat meluapnya air Kali Baru. Sebab, posisi permukiman warga memang bersebelahan dengan aliran kali tersebut.

Ia menuturkan banjir kerap datang setiap tahun. Bahkan, jika intensitas hujan tinggi, banjir bisa saja terjadi. Akibatnya banyak warga yang beradaptasi, rumah-rumah mereka mulai ditinggikan. Atau membuat tanggul di depan rumah masing-masing. Namun, peninggian rumah maupun membuat tanggul tetap membuat rumahnya tergenang air banjir.

Ia juga mengaku, masyarakat sudah mengakali dengan membangun tinggi tembok Kali Baru. Lagi-lagi hal itu masih belum solutif.

"Ketika 2015 tembok kali ditinggikan. Alhamdulillah, satu tahun kampung sini nggak kebanjiran. Tapi karena aku tinggi temboknya nggak merata, ada yang tinggi dan ada yang kurang tinggi, mulai banjir lagi di kampung ini," ujar Wahyudi.

Dampak dari banjir terus menerus itu, membikin dirinya resah. Sebab sekali banjir tiba, luapan airnya membuat perabotan rumah dan elektronik rusak. Ia berharap segera ada solusi dari pemerintah Kota Depok terkait persoalan ini.

"Harapannya biar tembok kali itu yang tingginya kurang agar diratakanlah, beberapa jembatannya juga dinaikin, dan semoga ada solusi lain dari orang yang bertanggung jawab buat ngerapihin kampung ini," kata Wahyudi.

Baca juga artikel terkait BANJIR atau tulisan lainnya dari Alfian Putra Abdi

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Alfian Putra Abdi
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Andrian Pratama Taher