tirto.id - Kontingen China mendominasi ajang Kejuaraan Dunia Bulutangkis sektor ganda ganda putri. Dari 24 edisi Kejuaraan Dunia yang sudah diselenggarakan, pasangan putri China mampu memuncaki podium juara sebanyak 20 kali.
Ganda putri Negeri Tirai Bambu sukses merebut medali emas Kejuaraan Dunia perdana mereka pada tahun 1983 di Copenhagen, Denmark. Dalam Kejuaraan Dunia edisi ke-3 tersebut, pasangan Lin Ying/Wi Dixi berhasil menumbangkan sang juara bertahan asal Inggris, Nora Perry/Jane Webster, lewat pertarungan straight game 15-4, 15-12.
Selepas itu ganda putri China selalu menjadi kampiun Kejuaraan Dunia, hingga sempat terputus pada tahun 1995 di Lausanne, Swiss. Ketika itu langkah terjauh pasangan China hanya sampai semifinal lewat duet Qin Yiyuan/Tang Yongshu. Trofi juara menjadi milik pasangan Korea Selatan, Gil Young-ah/Jang Hye-ock, usai mengalahkan wakil Indonesia, Finarsih/Lili Tampi, di laga puncak.
China kembali mendominasi nomor ganda putri di Kejuaraan Dunia 1997 di Glasgow, Skotlandia. Saat itu pasangan Ge Fei/Gu Jun memetik kemenangan atas kompatriot mereka sendiri Qin Yiyuan/Tang Yongshu di final.
Mulai saat itu hingga tahun 2017, dalam 14 edisi Kejuaraan Dunia secara beruntun ganda putri China selalu berhasil merebut medali emas. Era keemasan ganda putri China di ajang Kejuaraan Dunia turut melahirkan beberapa nama besar seperti: Gao Ling, Huang Sui, dan Yu Yang.
Namun rentetan hasil manis tersebut akhirnya terputus pada Kejuaraan Dunia 2018 di kandang mereka sendiri Nanjing, China. Tersisih oleh kebangkitan ganda putri Jepang, wakil tuan rumah bahkan tak sanggup untuk sekedar menembus semifinal.
Skuad Negeri Sakura yang sukses menciptakan all Japanese final sektor ganda putri Kejuaraan Dunia 2018, akhirnya memunculkan duet Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara sebagai pemegang gelar Juara Dunia terkini.
Menghadapi Kejuaraan Dunia 2019 di Basel, Swiss, pada 19-25 Agustus mendatang, kebangkitan ganda putri Jepang tampaknya masih cukup sulit ditandingi oleh kontingen lain. Dari daftar unggulan yang telah dirilis oleh BWF, tiga posisi teratas seluruhnya dikuasai oleh wakil Jepang. Tak hanya itu, Jepang juga mempunyai 4 pasang ganda putri dalam peringkat 10 besar dunia.
Berikut daftar juara sektor ganda putri di Kejuaraan Dunia Badminton sejak pagelaran perdana tahun 1977.
Edisi 1977, di Malmo, Swedia, juara: Etsuko Toganoo/Emiko Ueno (Jepang)
Edisi 1980, di Jakarta, Indonesia, juara: Nora Perry/Jane Webster (Inggris)
Edisi 1983, di Copenhagen, Denmark, juara: Lin Ying/Wu Dixi (China)
Edisi 1985, di Calgary, Kanada, juara: Han Aiping/Li Lingwei (China)
Edisi 1987, di Beijing, China, juara: Lin Ying/Guan Weizhen (China)
Edisi 1989, di Jakarta, Indonesia, juara: Lin Ying/Guan Weizhen (China)
Edisi 1991, di Copenhagen, Denmark, juara: Guan Weizhen/Nong Qunhua (China)
Edisi 1993, di Birmingham, Inggris, juara: Nong Qunhua/Zhou Lei (China)
Edisi 1995, di Lausanne, Swiss, juara: Gil Young-ah/Jang Hye-ock (Korea Selatan)
Edisi 1997, di Glasgow, Skotlandia, juara: Ge Fei/Gu Jun (China)
Edisi 1999, di Copenhagen, Denmark, juara: Ge Fei/Gu Jun (China)
Edisi 2001, di Seville, Spanyol, juara: Gao Ling/Huang Sui (China)
Edisi 2003, di Birmingham, Inggris, juara: Gao Ling/Huang Sui (China)
Edisi 2005, di Anaheim, Amerika Serikat, juara: Yang Wei/Zhang Jiewen (China)
Edisi 2006, di Madrid, Spanyol, juara: Gao Ling/Huang Sui (China)
Edisi 2007, di Kuala Lumpur, Malaysia, juara: Yang Wei/Zhang Jiewen (China)
Edisi 2009, di Hyderabad, India, juara: Zhang Yawen/Zhao Tingting (China)
Edisi 2010, di Paris, Perancis, juara: Du Jing/Yu Yang (China)
Edisi 2011, di London, Inggris, juara: Wang Xiaoli/Yu Yang (China)
Edisi 2013, di Guangzhou, China, juara: Wang Xiaoli/Yu Yang (China)
Edisi 2014, di Copenhagen, Denmark, juara: Tian Qing/Zhao Yunlei (China)
Edisi 2015, di Jakarta, Indonesia, juara: Tian Qing/Zhao Yunlei (China)
Edisi 2017, di Glasgow, Skotlandia, juara: Chen Qingchen/Jia Yifan (China)
Edisi 2018, di Nanjing, China, juara: Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara (Jepang)
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Agung DH