Menuju konten utama

Kim Jong-un Gelar Pesta di Tengah Kematian Saudara Tirinya

Pemimpin Korea Utara menghelat perayaan ulang tahun mendiang ayahnya, Kim Jong-il, bahkan di tengah kabar kematian saudara tirinya. Kabar pembunuhn Kim Jong-nam pun belum diberitakan media resmi Korea Utara.

Kim Jong-un Gelar Pesta di Tengah Kematian Saudara Tirinya
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberikan pengarahan lapangan di Sekolah Dasar Panti Asuhan Pyongyang, dalam foto tanpa tanggal yang dirilis Lembaga Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA), Kamis (2/2). ANTARA FOTO/KCNA via REUTERS.

tirto.id - Kim Jong-un tampaknya tidak menghiraukan peristiwa kematian saudara tirinya, Kim Jong-nam, yang tewas beberapa hari lalu dalam pembunuhan terencana di bandara Malaysia. Pada Kamis (16/2/2017) waktu setempat, pemimpin Korea Utara itu tetap menghelat perayaan ulang tahun untuk mendiang ayahnya, Kim Jong-il, sebagaimana yang dilakukan setiap tahun.

TIME melaporkan, mereka menggelar perayaan dengan menari, memperlakukan anak-anak dengan istimewa, membungkuk dengan hormat, dan memberi sebuket karangan bunga di depan patung perunggu Kim Jong-il dan Kim Il-sung.

Sementara itu, media resmi Korea Utara sendiri belum menyebutkan soal pembunuhan saudara tiri Kim Jong Nam di bandara Kuala Lumpur beberapa hari lalu.

Bahkan, Kim Jong-nam, yang diyakini telah hidup dalam pengasingan dari Korea Utara selama hampir satu dekade ini, pun barangkali tidak pernah menjadi perhatian masyarakat Korea Utara. Sebagaimana diketahui, mereka mempunyai sedikit sekali akses ke sumber media luar. Pemberitaan di negara ini umumnya dibatasi garis kekuasaan Kim.

Tak hanya Kim Jong-nam, anggota lain dari garis keluarga yang pernah menyarankan Korea Utara harus menjauhi suksesi turun-temurun pun jarang disebutkan.

Dengan kata lain, hari itu dapat dianggap sebagai keadaan yang biasa .

Media pemerintah Korea Utara mengatakan Kim Jong-un telah melakukan penghormatan adat untuk ayahnya pada malam sebelumnya di sebuah makam megah di Pyongyang. Dia juga dilaporkan menghadiri pertemuan besar pada hari Rabu (15/2/2017) waktu setempat.

Sementara itu, masyarakat Korea Utara di seantero negeri memandang normal "Hari Bintang Bercahaya" itu sebagai hari ulang tahun Kim Jong-il sekaligus hari libur paling penting kedua di tahun ini. Adapun hari hari ulang tahun Pendiri Nasional dan Presiden Abadi Kim Il-sung pada April atau "Hari Matahari" menjadi yang paling penting.

Di pusat Kota Pyongyang, dari pagi ribuan orang naik Mansu Hill untuk meletakkan karangan bunga dan membungkuk di bawah patung raksasa Kim Jong-il dan Kim Il-sung. Warga Korea Utara memang diminta menunjukkan penghormatan kepada para pemimpin mereka pada semua hari-hari besar dan hari peringatan. Pihak berwenang pun memastikan bahwa ulang tahun Kim Jong-il dirayakan dalam busana tradisional.

Salah satu aspek dari peghormatan tersebut adalah pameran bunga tahunan yang menampilkan ribuan bunga bernama Kimjongilia, mengenang pemimpin masa lalu. Bunga Kimjongilia adalah jenis begonia yang awalnya dibiakkan oleh seorang ahli botani Jepang, menurut pihak berwenang Korea Utara.

Terlepas dari ritual, hari itu juga merupakan hari libur nasional. Orang dapat mengharapkan hadiah minyak sayur atau makanan dan minuman dari majikan mereka dan mendapatkan waktu untuk menghabiskan waktu dengan keluarga.

Pada hari Kamis, warga Pyongyang juga mengambil bagian dalam tarian publik yang besar. Terakhir, hari itu ditutup dengan pertunjukan kembang api.

Baca juga artikel terkait PEMBUNUHAN KIM JONG NAM atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari