Menuju konten utama

Kilas Balik Piala AFF 2010: Naturalisasi & Final yang Tragis

Kilas balik Piala AFF 2010 diwarnai dengan melejitnya nama Cristian Gonzáles sebagai pemain naturalisasi, meskipun akhirnya gagal meraih gelar juara.

Kilas Balik Piala AFF 2010: Naturalisasi & Final yang Tragis
Reaksi para pemain timnas Indonesia setelah kalah dari Malaysia dalam pertandingan final Piala AFF Suzuki Cup di Gelora Bung Karno stadium in Jakarta, Indonesia (29/12/10). AP Photo/Achmad Ibrahim

tirto.id - Kilas balik Piala AFF 2010 diwarnai dengan melejitnya nama Cristian Gonzáles sebagai pemain naturalisasi hingga membawa Timnas Indonesia lolos ke babak final. Namun, skuad Garuda mengalami final yang tragis, kalah dari musuh bebuyutannya, Malaysia, dengan skor. Itu merupakan ke-4 kalinya Skuad Garuda gagal menjuarai Piala AFF.

Format Piala AFF 2010 menggunakan sistem home tournament. Gelaran ke-8 tersebut berlangsung pada 1–29 Desember 2010. Indonesia dan Vietnam terpilih sebagai tuan rumah penyelenggara babak fase grup.

Indonesia menjadi tuan rumah Grup A, yang diisi oleh Malaysia, Thailand, dan Laos. Sementara itu, Vietnam menggelar rangkaian laga dari Grup B, yang dihuni oleh Filipina, Singapura, serta Myanmar.

Harapan Skuad Garuda untuk meraih gelar perdana Piala AFF cukup menggebu. Mereka melangkah ke final, salah satunya berkat ketajaman Cristian Gonzáles. Akan tetapi, asa pasukan Alfred Riedl justru berakhir tragis pasca tumbang di tangan Malaysia dengan skor 4-2.

Final Tragis Piala AFF 2010 Indonesia vs Malaysia

Bambang Pamungkas dan kawan-kawan menampilkan performa gemilang sejak fase grup. Kendati tergabung di grup neraka, skuad Merah Putih mampu menyapu bersih seluruh laga dengan kemenangan.

Dalam daftar skuad, Alfred Riedl membawa sejumlah penggawa senior yang kerap menjadi langganan Timnas. Di antaranya ialah Markus Haris Maulana, Maman Abdurahman, Firman Utina, Bambang Pamungkas, Muhammad Ridwan, dan Hamka Hamzah.

Selain itu, Indonesia juga diperkuat pemain kelahiran Belanda, Irfan Bachdim, dan pemain naturalisasi asal Uruguay, Cristian Gonzáles.

Pada partai pembuka fase grup, skuad Garuda langsung menghajar Malaysia. Seolah tanpa ampun, Indonesia memetik kemenangan besar atas musuh bebuyutannya dengan skor 5-1. Gonzáles menyumbang 1 gol untuk Timnas Indonesia saat itu.

Langkah anak asuh Alfred Riedl tidak terbendung di laga kedua. Laos dihancurkan dengan setengah lusin gol tanpa balas. Dalam partai itu, Irfan Bachdim turut menyumbangkan 1 gol.

Indonesia berjumpa Thailand di partai penutup penyisihan grup. Menghadapi raksasa Asia Tenggara, skuad Garuda menang tipis 2-1 lewat brace Bambang Pamungkas.

Alhasil, Timnas menyelesaikan fase grup dengan predikat juara. Markus Haris Maulana dan tim mengoleksi nilai sempurna 9 poin. Prestasi tersebut juga diiringi ketajaman barisan penyerang dengan total melesakkan 13 gol dan hanya kebobolan 2 kali saja.

Di babak semifinal, Indonesia bertemu Filipina. The Azkals besutan Simon McMenemy kala itu didominasi pemain naturalisasi yang memperkuat sejumlah klub Eropa.

Beberapa penggawa andalan Filipina adalah Neil Etheridge, Rob Gier, James Younghusband, dan Mark Drinkuth. Selain itu, juga ada Ray Anthony Jónsson, Jason de Jong, Phil Younghusband, hingga kapten tim kelahiran San Francisco, California, Aly Borromeo.

Di atas kertas, Indonesia masih diunggulkan melawan runner-up Grup B itu. Apalagi pertandingan 2 leg itu diselenggarakan di tanah air, Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.

Partai knock-out menjadi pentas bagi Cristian Gonzáles untuk menunjukkan ketajamannya sekaligus menjawab keraguan atas statusnya sebagai pemain naturalisasi.

Di leg pertama, Indonesia, yang bertindak sebagai "tim tamu", menang 0-1 lewat gol tunggal Gonzáles. Bomber yang pernah memperkuat PSM, Persik, Persib, Arema, serta PSS itu kembali menjadi bintang lapangan pada leg kedua. Ia mampu membobol gawang Filipina dan membawa kemenangan untuk timnas Indonesia dengan skor yang sama.

Berkat kemenangan agregat 2-0 tersebut, Indonesia menantang Malaysia untuk perebutan gelar juara. Sebelumnya, Harimau Malaya besutan Rajagopal Krishnasamy dihajar telak oleh Skuad Garuda di fase grup. Karenanya, mereka semakin percaya diri menatap laga final.

Akan tetapi, kondisi di atas lapangan justru berbanding terbalik. Indonesia menjalani laga away terlebih dahulu ke Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur.

Skuad Garuda sempat menahan imbang tuan rumah dengan skor 0-0 pada babak pertama. Namun, petaka datang ketika memasuki paruh kedua. Gawang kawalan Markus Haris Maulana terkoyak lewat aksi Safee Sali (61'). Gol kedua kembali tercipta 7 menit berselang melalui Ashari bin Samsudin. Harimau Malaya kemudian memastikan kemenangan 3-0 setelah Safee Sali mencetak gol keduanya pada menit 72.

Alfred Riedl dan tim wajib meraih kemenangan minimal 4 gol tanpa balas untuk membalikkan keadaan. Namun, di leg kedua yang digelar di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, mereka tidak bisa berbicara banyak. Bambang Pamungkas dan kolega hanya mampu unggul 2-1 saja. Indonesia kalah dengan agregat 4-2.

Kekalahan itu membuat Indonesia memperpanjang rekor buruknya, selalu kalah di final Piala AFF. Sebelumnya, mereka gagal meraih gelar juara pada edisi tahun 2000, 2002, dan 2004.

Rekor buruk itu kini bertambah lagi. Total, Skuad Garuda telah 6 kali mencapai final dan selalu gagal memenangkannya. Dua kekalahan terakhir terjadi pada edisi 2016 dan 2020.

Kini, Indonesia asuhan Shin Tae-yong akan kembali mengincar trofi yang sama pada gelaran Piala AFF 2022. Pasca kegagalan tahun 2020 lalu, Shin Tae-yong cukup percaya diri dengan tim besutannya, yang sudah punya pengalaman tampil di turnamen itu.

Dalam persiapan menuju Piala AFF 2022 yang berlangsung mulai akhir Desember mendatang, Shin Tae-yong turut menyertakan sejumlah pilar naturalisasi. Di antara pilihan arsitek asal Korea Selatan tersebut ialah Elkan Baggott, Jordi Amat, Sandy Walsh, Marc Klok, serta bomber kelahiran Montenegro, Ilija Spasojević.

Sebagai salah satu andalan Timnas Indonesia di lini depan, Ilija Spasojević bakal ditantang untuk melebihi capaian Cristian Gonzáles pada 12 tahun silam.

"Saya sangat senang dan bangga bisa menjadi bagian dari Timnas Indonesia lagi setelah cukup lama tidak dipanggil. Saya dapat kesempatan lagi dan saya percaya saya bisa menjawab kepercayaan coach Shin Tae-yong," ujar Spasojević, seperti dikutip laman resmi PSSI.

"Kondisi fisik saya bagus karena Bali United tetap latihan enam kali dalam seminggu walaupun liga lagi tidak jalan. Jadi saya datang ke tc timnas sudah siap untuk main," sambung pemain yang sudah mencatatkan 2 caps untuk Timnas itu.

Daftar Skuad Indonesia di Piala AFF 2010

Berikut adalah daftar skuad Timnas Indonesia di Piala AFF 2010:

Kiper:

  • Markus Haris Maulana
  • Ferry Rotinsulu
  • KurniaMeiga
Bek:

  • Mohammad Nasuha
  • Zulkifli Syukur
  • Maman Abdurahman
  • Benny Wahyudi
  • Muhammad Roby
  • Muhammad Ridwan
  • Hamka Hamzah
  • Yesaya Desnam

Gelandang:

  • Tony Sucipto
  • Eka Ramdani
  • Firman Utina
  • Ahmad Bustomi
  • Oktovianus Maniani
  • Johan Juansyah
  • Arif Suyono

Penyerang:

  • Cristian Gonzáles
  • Budi Sudarsono
  • Irfan Bachdim
  • Bambang Pamungkas
  • Yongki Aribowo

Pelatih:

  • Alfred Riedl

Baca juga artikel terkait PIALA AFF 2022 atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Fadli Nasrudin