tirto.id - Tunggal putri India, Pusarla Venkata Sindhu akan menghindari berjabat tangan selama kejuaraan badminton All England 2020, pada 11-15 Maret mendatang di Arena Birmingham, Inggris. Hal itu dilakukan demi antisipasi kekhawatiran penyebaran virus Corona (COVID-19).
"Kami harus menghindarinya [berjabat tangan]. Selalu baik berada di sisi yang lebih aman, untuk lebih berhati-hati menjaga diri sendiri," ujar Sindhu, dikabarkan Reuters, Minggu (8/3/2020).
“Memakai masker pelindung, menggunakan pembersih tangan [hand sanitizer] setiap saat, jangan berkelompok dan menghindari tempat keramaian. Itu sangat baik untuk berhati-hati setiap saat,” imbuh peraih medali perak Olimpiade Rio 2016 tersebut.
Dan sebagai solusinya, tunggal putri peraih gelar Kejuaraan Dunia 2019 tersebut akan mengganti proses jabat tangan dengan salam tradisional “namaste” (mengatup kedua tangan).
“Hanya Namaste,” ucap Sindhu sebelum bertolak ke Inggris.
Sindhu menempati unggulan ke-6 di All England 2020. Dari hasil drawing yang telah dirilis BWF beberapa pekan lalu, atlet 24 tahun itu dijadwalkan menghadapi pemain peringkat 13 dunia asal Amerika Serikat, Zhang Beiwen, di babak pertama (32 besar).
Kendati rekor head-to-head lebih berpihak kepada Sindhu dengan skor 5-4, dalam pertemuan terakhir di babak 32 besar Korea Open 2019 bulan September silam, ia harus mengakui ketangguhan Zhang. Ketika itu Sindhu menyerah lewat duel rubber game.
Sindhu menjadi bagian dari atlet India yang masih memutuskan untuk ikut bertarung di ajang All England 2020. Pasalnya sebagian kompatriot Sindhu, khususnya di sektor tunggal putra dan ganda putra, telah memutuskan mundur dari kejuaraan lantaran khawatir dengan meluasnya wabah corona.
Beberapa wakil India telah mundur dari All England 2020. Mereka adalah: ganda putra peringkat 10 dan 33 dunia, Satwiksairaj Rankireddy-Chirag Shetty serta Manu Attri-Sumeeth Reddy. Sedangkan di nomor tunggal putra terdapat 3 pemain: HS Prannoy, Sameer Verma, dan Sourabh Verma.
“Semua orang khawatir tentang wabah Covid-19. Di Inggris jumlah terinveksi telah mencapai 90 orang, ini jadi perhatian. Kami juga harus melakukan perjalanan via bandara Dubai yang menjadi salah satu bandara tersibuk, itu beresiko,” ujar Chirag Shetty, dikutip dari laman BWF, Sabtu (7/3/2020).
“Kami hanya tidak ingin mengambil resiko. Beberapa dari kami telah berbincang dan sepakat bahwa melakukan perjalanan pada saat ini tidak aman,” ujar HS Prannoy kepada ESPN.
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Ibnu Azis