Menuju konten utama

Keturunan Cina juga Bagian dari Indonesia

Keturunan Cina juga Bagian dari Indonesia

tirto.id -

Di tengah berbagai kontroversi terkait masalah ras dan etnis di Indonesia, istri Mantan Presiden Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah, meminta agar masyarakat Indonesia tidak melupakan keterkaitan sejarah antara etnis Cina dengan Indonesia. Ia menghimbau agar etnis Cina hendaknya diberikan hak yang sama dengan etnis lainnya di Tanah Air.

"Etnis Tionghoa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari bangsa ini. Bukti sejarah menyebutkan, etnis tersebut datang ke Nusantara 3.000 tahun yang lalu," ujar Sinta dalam Konferensi China di Indonesia yang ketiga di Universitas Tarumanegara, Jakarta, Rabu, (16/3/2016).

Mantan Ibu Negara ini turut memaparkan beberapa ikatan yang terjalin antara Tionghoa dan Nusantara. Sinta mengungkapkan bahwa utusan dari Dinasti Chou datang lebih dulu ke Maluku jika dibandingkan pasukan Portugis, serta Sunan Gung Jati pun menikah dengan anak Kaisar Hong Hi dari Dinasti Ming. Ia juga menerangkan bahwa konon suaminya pun adalah keturunan Puteri Campa yang menjadi selir Raja Majapahit Brawijaya V.

"Kehidupan etnis ini telah melebur sejak lama dalam kehidupan bermasyarakat, makanya saya menyebut sebagai China Nusantara. China Nusantara memiliki peran penting dalam percaturan global. Oleh karena itu, kita harus bahu - membahu dalam menghadapi globalisasi," imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Rektor Universitas Tarumanegara, Prof. Ir. Roesdiman Soegiarso, mengatakan bahwa banyak warga Indonesia keturunan Tionghoa yang berjasa untuk Indonesia.

"Walaupun itu hanya bagian kecil bangsa, tetapi dapat menjadi bagian dari mozaik bangsa yang indah," kata Roesdiman.

Sejumlah pembicara yang hadir dalam konferensi itu di antaranya Prof Willem van der Molen, Prof Shi Xueqin, Prof Dali Santun Naga, Irwan Hidayat, Anne Avantie, dan beberapa tokoh lainnya.

Baca juga artikel terkait ABDURRAHMAN WAHID atau tulisan lainnya

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Putu Agung Nara Indra