tirto.id - Banjir di Kota Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat, merendam lingkungan permukiman, perkantoran, tempat pendidikan, dan jalan. Penjabat Sekretaris Daerah Kota Singkawang, Sutiarno mengatakan banjir terjadi akibat curah hujan tinggi sejak Minggu (5/3/2023).
"Untuk kondisi banjir di Kecamatan Singkawang Tengah ini semakin tinggi. Jika kemarin hanya setinggi mata kaki, saat ini sudah mencapai 80 sentimeter (cm)," kata Sutiarno di Singkawang, Senin (6/3/2023).
Sutiarno mengatakan sebanyak 102 warga mengungsi akibat bencana hidrometeorologi tersebut. Ia merinci sebanyak 20 keluarga yang terdiri atas 67 orang di Gang RDKS, Kelurahan Condong, telah dievakuasi ke aula kelurahan.
Kemudian, sebanyak 13 keluarga yang terdiri atas 35 orang dievakuasi dari Kompleks Pasar Baru Singkawang. Ketinggian banjir di permukiman tersebut mencapai hampir satu meter karena berada di dekat sungai.
"Sebanyak 102 warga yang dievakuasi ini terdiri dari bayi, balita, anak-anak, orang dewasa, dan lansia," kata Sutiarno.
Meski begitu, Sutiarno mengatakan tidak semua warga yang terdampak banjir mengungsi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Singkawang menyediakan tempat mengungsi di Aula Kantor Lurah Condong bagi warga yang terdampak banjir di Singkawang Tengah dan Gedung BLKI Sakok untuk menampung korban banjir dari Singkawang Barat.
Selain itu, BPBD Singkawang menyiapkan tempat mengungsi bagi warga yang terdampak banjir di wilayah Kecamatan Singkawang Utara.
"Di utara masih belum kita buka, karena sampai saat ini kami masih belum mendapatkan informasi mengenai warga yang mau mengungsi," kata Sutiarno.
Selain pengungsian, Pemerintah Kota Singkawang menyiapkan dapur umum guna membantu warga terdampak banjir.
Dalam keterangan terpisah, Ketua Rukun Tetangga 12 Rukun Warga 04 Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat, Darmin mengatakan banjir sudah dua hari melanda Kompleks Pasar Baru.
"Yang parahnya subuh tadi, sekitar pukul 03.00 WIB, pas hujan lebat," katanya.
Darmin menyampaikan bahwa ada 40 keluarga yang terdampak banjir di Kompleks Pasar Baru, daerah di dekat sungai yang hampir setiap musim penghujan kebanjiran.
Editor: Gilang Ramadhan