tirto.id - Manchester City menelan kekalahan ketiga dalam empat laga terakhir di Liga Inggris saat dijamu Leicester City pada Rabu (26/12/2018). Ini ancaman serius bagi Pep Guardiola, karena pada 2016/2017 musim pertamanya bersama City, sang pelatih gagal merebut gelar Liga Inggris salah satunya karena hasil buruk sepanjang bulan Desember.
Tumbang oleh Chelsea 2-0, ditaklukkan di kandang sendiri oleh Crystal Palace 2-3, lalu dipukul Leicester City 2-1. Hanya dalam 17 hari, Manchester City yang awalnya tidak terkalahkan di Liga Inggris, sudah jumlah kekalahan yang lebih banyak daripada musim lalu. Pada 2017/2018, The Citizens hanya kalah 2 kali dari 38 laga, tetapi kini 3 kali hanya dalam 19 pertandingan.
Usai kekalahan dari Leicester City, Pep Guardiola berkata, "Laga ini cukup mirip dengan laga melawan Crystal Palace. Kami memulai dengan baik, mencetak gol, lalu kebobolan ketika pertama kali mereka tiba di kotak penalti. Dari segi mental, kami kurang percaya diri."
Ada beberapa alasan untuk krisis mini yang kini dirasakan Manchester City. Gelandang bertahan Fernandinho absen karena cedera dalam laga kala The Citizens tumbang dari Palace dan Leicester. Pertahanan City memburuk, 8 kali kebobola hanya dalam 4 pertandingan terakhir.
Namun, jika ditarik lebih jauh, Pep Guardiola layak waspada soal peluangnya meraih gelar juara. Pasalnya, hasil pertandingan sepanjang Desember biasanya berpengaruh besar bagi Manchester City.
Musim 2016/2017: 3 Kali Kalah pada Akhir Tahun
Awal musim 2016/2017, Manchester City sempat diperkirakan bakal memenangi Liga Inggris dengan mudah. Mereka sempat meraih 6 kemenangan beruntun dalam 6 laga perdana bersama Pep. Setelah itu, City menelan kekalahan dari Tottenham, dan bermain imbang tiga kali.
Namun, titik terendah The Citizens dimulai dengan kekalahan dari Chelsea 1-3 pada 3 Desember 2016. Hal ini disusul dengan kekalahan 4-2 dari Leicester City, yang ditutup dengan ucapan terkenal Pep, "saya bukan pelatih untuk tackle".
Meski sepanjang Desember 2016, City lantas meraih tiga kemenangan beruntun, The Citizens terluka lagi pada 1 Januari 2017. Mereka dipukul Liverpool 1-0. Artinya, dalam waktu kurang dari sebulan sejak ditumbangkan Chelsea, City kalah 3 kali. Jumlah tersebut setara dengan 50 persen kekalahan mereka sepanjang musim.
Musim 2016/2017 ditutup Manchester City dengan duduk di peringkat ketiga, meraih 23 kemenangan, 9 seri, dan 6 kekalahan.
Tanggal | Pertandingan |
3/12/2016 | Manchester City vs Chelsea 1-3 |
11/12/2016 | Leicester City vs Manchester City 4-2 |
15/12/2016 | Manchester City vs Watford 2-0 |
18/12/2016 | Manchester City vs Arsenal 2-1 |
27/12/2016 | Hull City vs Manchester City 0-3 |
1/1/2017 | Liverpool vs Manchester City 1-0 |
Musim 2017/2018 Nyaris Sempurna
Musim berikutnya perjalanan Manchester City di Liga Inggris sepanjang bulan Desember 2017 tergolong nyaris sempurna. Mereka tampil 7 kali, dan mencatatkan 6 kemenangan. The Citizens hanya kehilangan poin saat dijamu Crystal Palace 0-0 pada hari terakhir tahun 2018.
Musim 2017/2018 ditutup pasukan Pep Guardiola dengan catatan 32 kemenangan, 4 seri, dan 2 kekalahan. Catatan dua tumbang itu terjadi oleh Liverpool pada Januari 2018, dan Manchester United pada April 2018.
Tanggal | Pertandingan |
3/12/2017 | Manchester City vs West Ham United 2-1 |
10/12/2017 | Manchester United vs Manchester City 1-2 |
14/12/2017 | Swansea City vs Manchester City 0-4 |
17/12/2017 | Manchester City vs Tottenham Hotspur 4-1 |
23/12/2017 | Manchester City vs Bournemouth 4-0 |
28/12/2017 | Newcastle United vs Manchester City 0-1 |
31/12/2017 | Crystal Palace vs Manchester City 0-0 |
Ancaman pada Musim 2018/2019
Musim ini, Manchester City menuju bulan Desember dengan catatan 11 kemenangan dan hanya 2 hasil imbang. Mereka memulai bulan dengan baik, menaklukkan Bournemouth dan Watford. Namun, setelah itu, 1 kemenangan dan 3 kekalahan dari 4 laga menjadi masalah untuk The Citizens.
Ada ancaman bagi City, mereka akan gagal mempertahkan gelar juara Liga Inggris. The Citizens saat ini bahkan tertinggal 7 poin dari pimpinan klasemen, Liverpool. Ditambah, mereka ada di posisi ketiga, disalip oleh Tottenham Hotspur dengan perbedaan satu poin.
Tantangan akan datang dalam laga Minggu (30/12/2018), ketika City berjumpa Southampton di kandang lawan. Kubu Etihad bisa menelan kekalahan keempat mereka musim ini, atau mungkin bangkit dan mencari cara agar kejadian dua musim lalu tak terulang.
Terkait keadaan ini, Pep Guardiola dikutip Sky Sportmenuturkan, "Pada bulan September, atau Oktober, kolega Anda berkata, Liga Inggris sudah berakhir pada Januari mendatang (karena City yang terlihat sangat dominan).
"Satu bulan yang lalu Anda berkata, 'Oke, ada Liverpool (yang bisa bersaing)'. Dalam sepakbola Anda bisa meraih banyak kemenangan, juga banyak kekalahan.
"Sepak bola tidak dapat diprediksi. Itulah alasan, ketika semua orang berkata bahwa yang kami lakukan musim lalu sangat mudah, saya tahu jalannya begitu sulit."
Tanggal | Pertandingan |
1/12/2018 | Manchester City vs Bournemouth 3-1 |
5/12/2018 | Watford vs Manchester City 1-2 |
9/12/2018 | Chelsea vs Manchester City 2-0 |
15/12/2018 | Manchester City vs Everton 3-1 |
22/12/2018 | Manchester City vs Crystal Palace 2-3 |
26/12/2018 | Leicester City vs Manchester City 2-1 |
30/12/2018 | Southampton vs Manchester City (??) |
Editor: Fitra Firdaus