tirto.id - Sekjen PKB Abdul Kadir Karding menyatakan koalisi antara partainya dan PDIP dalam mendukung Saifullah Yusuf atau Gus Ipul di Pilgub Jatim 2018 belum tertuang dalam kesepakatan tertulis.
"Tertulis belum, tapi intens. Intinya sudah ada komunikasi yang intens sehingga mulai ada titik temu lah," kata Karding, di DPR, (12/10).
Meski begitu, Karding menampik isu yang menyebutkan PDIP akan mengurungkan dukungan ke Gus Ipul dan berbalik mengusung Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
"Saya belum dengar dan saya kira tidak betul," kata Karding.
Kabar mengenai berbalik arahnya dukungan PDIP ke Khofifah mulai santer setelah pertemuan Walikota Surabaya Risma Tri Harini dengan Ketua DPD PDIP Jatim Kusnadi beberapa waktu lalu.
Saat itu, Risma yang juga politikus PDIP berulangkali memberikan kode angka 30 dalam perbincangannya dengan Kusnadi. Angka tersebut diduga merujuk ke plat nomor mobil Mensos Khofifah, RI 30.
Risma juga mengaku dekat dengan Khofifah. Bahkan, Khofifah sendiri mengaku mendukung Risma di Pilwalkot Surabaya 2015. Dan, keduanya disebut akan berpasangan dalam Pilgub Jatim 2018.
"Saya pernah mendengar bahwa Bu Risma enggak maju. PKB lagi intens sama PDIP," kata Karding.
Intensitas tersebut, kata Karding, tercermin melalui pertemuan-pertemuan antara DPP PKB dengan DPP PDIP, termasuk dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Anggota Komisi III DPR RI ini pun menyatakan menyerahkan perkara wakil yang akan mendampingi Gus Ipul sepenuhnya kepada PDIP sebagai bukti intensitas kedua partai.
"Terserah PDIP lah, entah Bu Risma entah Pak Anas, siapa lah lagi calon-calonnya," kata Karding.
Dengan dukungan PKB dan PDIP yang masing-masing memiliki 20 dan 19 kursi DPRD, Gus Ipul telah mengantongi lebih dari cukup suara untuk maju sebagai Cagub Jatim 2018.
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Alexander Haryanto