tirto.id - Lima hari jelang jadwal kickoff yang berlangsung Selasa (22/1/2019), tempat yang akan digunakan untuk laga leg pertama 32 besar Piala Indonesia 2019 antara Persinga Ngawi vs Persebaya Surabaya belum jelas. Sempat beredar bahwa laga akan dihelat di Bojengoro atau Jember, kemudian dialihkan lagi ke Stadion Ketonggo, Ngawi. Namun, sejauh ini Polres Ngawi belum memberikan izin untuk perhelatan tersebut.
Manajer Persinga, Didik Purwanto sudah memberitahukan pemberitahuan terkait belum munculnya izin kepada PSSI. Namun, federasi sepak bola Indonesia itu hingga kini belum memberikan jawaban terkait keluhan yang diajukan manajemen Persinga.
"Karena di Ngawi juga tidak dapat izin keamanan, lantas kami berkirim surat ke PSSI. Dalam surat tersebut, kami tidak mengajukan stadion. Dan sampai sekarang belum ada jawaban dari PSSI," jelas Didik seperti dilansir laman resmi Persebaya.
Sebenarnya, ini bukan kali pertama izin laga Persinga vs Persebaya tersendat. Saat masih berlaga di Liga 2, tahun 2017 lalu, Persebaya juga kesulitan mendapat izin kepolisian dalam salah satu pertandingan melawan Persinga di Ngawi. Kemudian, panitia pelaksana memutuskan laga tetap dihelat dengan syarat tanpa penonton. Skor akhir pertandingan itu 1-1.
Terlepas dari belum adanya izin dan segala ketidakpastian lokasi pertandingan, kubu Persinga tetap bersia sebaik mungkin. Apalagi, di manapun tempatnya, laga melawan klub asal Liga 1 seperti Persebaya bukanlah ujian mudah.
"Yang penting bagi kami mempersiapkan diri secara maksimal, memberikan perlawanan secara maksimal. Soal hasil, kami nothing to lose," kata pelatih Persinga, Lulut Kistono.
Situasi tak beda jauh dijalani Persebaya. Bajul Ijo tetap menjanjikan permainan sebaik mungkin, terlepas apapun keputusan PSSI dan panitia terkait lokasi pertandingan.
"Saya sudah dapat informasi mengenai itu. Kami siap untuk menghadapi Persinga," ujar Djadjang Nurjaman, pelatih Persebaya.
Berbagai strategi pun telah disiapkan Djanur. Salah satunya adalah kemungkinan penerapan skema false-nine, mengingat Persebaya sejauh ini belum merekrut satu pun striker murni.
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan