tirto.id - Persebaya akan membuka rangkaian pertandingan leg pertama 32 besar Piala Indonesia 2018 dengan menghadapi tuan rumah Persinga Ngawi di Stadion Ketonggo, Selasa (22/1/2019) pekan depan. Untuk pertandingan tersebut, Persebaya hampir pasti tidak akan diperkuat pemain asing.
Hal ini dikarenakan seluruh pemain asing yang membela Bajul Ijo pada musim 2018 lalu belum memperpanjang kontrak. Beberapa di antaranya, seperti David Da Silva dan Robertino Pugliara bahkan telah resmi meninggalkan klub. Pada saat bersamaan, Persebaya juga belum merekrut pemain asing tambahan.
"Untuk putaran pertama [leg 1], pasti tanpa pemain asing karena memang belum dikontrak," kata pelatih Djadjang Nurjaman seperti diwartakan antara, Rabu (16/1/2019).
Walau demikian, bukan berarti Persebaya akan menurunkan target. Meski berstatus laga tandang, kemenangan atau minimal hasil imbang jelas diperlukan Bajul Ijo untuk memperingan beban pada leg kedua mendatang. Apalagi, lawan yang akan dihadapi kali ini berada dua divisi lebih rendah.
"Targetnya menang dan tampil maksimal meski yang dihadapi tim Liga 3. Kami tidak akan meremehkan mereka," sambung Djanur.
Adapun pada leg kedua Persebaya tetap akan menggunakan Stadion Gelora Bung Tomo sebagai kandang. Pertandingan ini sendiri baru akan berlangsung pada Rabu (30/1/2019).
Persebaya sejauh ini tidak saja melakukan latihan intensif guna melakoni babak 32 besar Piala Indonesia. Salah satu terobosan ditempuh dengan mengadakan latih tanding melawan tim muda PS Kota Pahlawan. Pertandingan in berakhir dengan skor 3-0.
Dua pemain seleksi Persebaya, Samsul Pellu dan Rizam yang sama-sama berposisi winger telah diturunkan dalam partai uji coba itu. Secara keseluruhan, Djanur merasa puas dengan dua pemain itu.
"Keduanya mencoba tampil yang terbaik, tapi kami akan evaluasi dan dua hari ke depan hasilnya disampaikan," tandas Djanur.
Persebaya juga punya tambahan dua pemain tambahan lain untuk menggalang pertahanan. Mereka adalah Syaiful Indra Cahya dan Hansamu Yama Pranata yang telah diikat dengan kontrak berdurasi setahun.
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan
