Menuju konten utama

Kepala BNPT Sebut Ada Rektor yang Terindikasi ISIS

“Tolong rekrutmen dosen hati-hati, karena kami sudah menemukan rektor yang terindikasi ISIS,” kata Suhardi.

Kepala BNPT Sebut Ada Rektor yang Terindikasi ISIS
Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius, Asisten Perencanaan dan Anggaran Kapolri Irjen Pol Bambang Sunarwibowo, dan Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin bersiap mengikuti rapat dengan Komisi III DPR, Selasa (19/9/2017). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan.

tirto.id - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius menyatakan, pihaknya menemukan rektor yang terindikasi berafiliasi dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Hal tersebut ditegaskan Suhardi di hadapan sekitar 2.000 rektor dan direktur perguruan tinggi yang hadir dalam acara Aksi Kebangsaan Perguruan Tinggi Melawan Radikalisme di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Senin (25/9/2017).

“Tolong rekrutmen dosen hati-hati, karena kami sudah menemukan rektor yang terindikasi ISIS,” kata pria kelahiran 10 Mei 1962 ini, seperti dikutip Antara.

Suhardi mengaku, pihaknya sudah menghubungi Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir agar diambil tindakan tegas. “Artinya infiltrasi, sudah ke berbagai macam bidang. Ini yang perlu kita waspadai.”

Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri ini menambahkan 'Aksi Kebangsaan Perguruan Tinggi Melawan Radikalisme' ini dilakukan dalam semangat menjaga keutuhan bangsa, dengan wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari rongrongan radikalisme.

Kedepan, kata Suhardi, aksi-aksi seperti ini harus terus dilakukan. Suhardi mengatakan, pemahaman pada Pancasila melalui pendalaman kegiatan akademik mengenai sejarah lahirnya Pancasila harus digalakkan.

“Perguruan Tinggi Indonesia harus menjadi pintu gerbang keberlangsungan Pancasila dan menjaga bingkai NKRI,” kata Suhardi.

Sementara itu, Kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP PIP) Yudi Latif mengatakan, aksi ini merupakan kegiatan nyata bahwa dunia pendidikan, terutama pendidikan tinggi siap untuk meneguhkan sikap terhadap NKRI dan pilar kebangsaan lainnya.

"Kami berharap kegiatan ini tidak berhenti pada seremonial saja, namun harus ada langkah praktis," kata Yudi.

Baca juga artikel terkait ISIS atau tulisan lainnya dari Abdul Aziz

tirto.id - Politik
Reporter: Abdul Aziz
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz