tirto.id - Maurizio Sarri dan Kepa Arrizabalaga sama-sama mengklarifikasi insiden yang terjadi di final Piala Liga Inggris 2019 pada Senin (25/2/2019) dini hari. Menurut Sarri, yang terjadi adalah kesalahpahaman. Sementara Kepa, yang berstatus kiper dengan transfer termahal dunia, menegaskan tidak berniat membantah perintah pelatihnya tersebut.
Ketika laga Chelsea kontra Manchester City di Stadion Wembley tiba di akhir babak perpanjangan waktu, Kepa Arrizabalaga terlihat mengalami cedera. Maurizio Sarri segera meminta Willy Caballero, kiper kedua The Blues untuk menggantikannya. Bahkan, pergantian pemain sudah diumumkan melalui papan elektronik.
Alih-alih menerima hal tersebut, Kepa kemudian berteriak, "no, no, no" enggan ditarik keluar. Sarri dan asistennya, Gianfranco Zola tampak berang akan hal ini. Bahkan sang juru taktik sempat melampiaskan kekesalan dengan membanting sesuatu di bangku cadangan Chelsea.
Kekuasaan Pemain Lebih Besar dari Pelatih?
Usai pertandingan, suara-suara sumbang memenuhi udara. Apalagi, terlihat kapten Cesar Azpilicueta dan bek David Luiz, yang berdiri paling dekat dengan Kepa, tidak memaksa sang kiper meninggalkan lapangan.
Isu bahwa para pemain Chelsea sudah tidak menaruh respek kepada Sarri mengemuka. Seolah, para pemain ini memiliki otoritas lebih tinggi dari pelatih soal siapa yang bisa ditarik keluar dan bertahan di lapangan.
Chris Sutton, mantan penyerang The Blues, bahkan berkomentar sangat pedas untuk BBC Radio 5, "Itu seharusnya menjadi penampilan terakhirnya [Kepa] mengenakan seragam Chelsea. Dia memalukan.Saya belum pernah melihat yang seperti ini.
"Jika saya adalah Sarri, saya akan pergi. Mengapa para pemain tidak menyeret Kepa [keluar lapangan]? Kepa harus dipecat, bukan Sarri. Dia [Sarri] diremehkan itu hal terburuk yang bisa terjadi pada seorang manajer."
Namun, Azpilicueta dikutip Telegraph menuturkan, tidak melihat kejadian tersebut. Katanya, "Saya tidak tahu soal ini karena saya ada di sisi lain lapangan saat insiden terjadi."
Sementara, David Luiz punya pembelaan, "Saya berkata kepadanya, untuk menghormati keputusan pelatih."
Sarri "Melunak", Kepa Tegaskan Tidak Membantah
Sarri sendiri, usai kejadian tersebut, berubah melunak. Ia menyatakan, masalah sebenarnya adalah kesalahpahaman.
Dikutip situs resmi Chelsea, Sarri menyebut, "Itu kesalahpahaman besar. Saya mengira dia [Kepa] mengalami kram, jadi saya tidak ingin penjaga gawang tampil di babak adu penalti dalam kondisi fisik yang seperti itu.
"[Namun] saya baru menyadari situasinya, setelah empat menit, ketika dokter tim menghampiri saya di bangku cadangan. Sementara itu saya menginginkan Caballero bermain, [namun] Kepa, hanya ingin saya tahu bahwa dia dalam kondisi siap untuk menghadapi adu penalti," tambah Sarri.
Hal itu pun dibenarkan oleh Kepa Arrizabalaga. Penjaga gawang yang didatangkan dari Atletic Bilbao itu menyebut telah berbicara dengan pelatih, dan menegaskan, dia tidak dalam posisi membantah perintah Sarri keluar lapangan.
"Saya telah berbicara kepada pelatih. Dan saya pikir itu sebuah kesalahpahaman.Saya mengerti bahwa [yang terlihat] di televisi dan di media sosial, mereka membicarakan [insiden] itu, tetapi saya tidak bermaksud untuk melawan instruksi dari pelatih [untuk diganti]," ungkap sang kiper dikutip Sky Sports.
"Kami sudah berbicara, dan saya berusaha mengatakan kepada pelatih bahwa saya baik-baik saja. [kesakitan yang saya alami di lapangan] tidak ada hubungannya dengan cedera hamstring yang sempat saya alami," tandasnya.
Kepa Arrizabalaga sendiri sempat mengalami masalah setelah pertandingan melawan Malmo di Liga Eropa, yang membuat pemain internasional Spanyol itu absen membela Chelsea di Piala FA, kala timnya tumbang 2-0 atas Manchester United. Bahkan sebelum laga final, ia sempat diragukan untuk tampil karena cederanya tersebut.
Hal itu yang mendasari keinginan Sarri untuk menggantinya di ujung pertandingan karena beberapa kali terjatuh dan meminta perawatan. Namun, sang pemain tetap bersikukuh bahwa dirinya baik-baik saja dan akhirnya tetap menjadi penjaga gawang Chelsea di babak adu penalti.
Di babak tos-tosan sendiri, Kepa hanya mampu menghalau satu tendangan pemain Manchester City, yakni Leroy Sane. Sementara itu, dari 5 eksekutor Chelsea, hanya 3 yang menjalankan tugasnya dengan baik, sehingga The Blues harus merelakan gelar Piala Liga Inggris tahun ini jatuh ke tangan City.
Editor: Fitra Firdaus