tirto.id - Pemerintah secara resmi kembali melanjutkan program Bantuan Presiden Produktif untuk UMKM (BPUM) 2021. Realisasinya selama 2020, Banpres Produktif berhasil diserap oleh 12 juta UMKM dengan nominal bantuan yang diterima masing-masing pelaku usaha sebesar Rp2,4 juta.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki menyebut ada beberapa hambatan dari proses penyeleksian calon penerima bantuan. Salah satunya adalah ketidaksesuaian data Nomor Induk Kependudukan (NIK) sampai katagori penerima.
“Pencairan BPUM secara garis besar ada 3 kendala umum, di 2020 data calon penerima enggak sesuai format data NIK, enggak sesuai dengan format kependudukan. Kemudian masih adanya calon penerima BPUM enggak sesuai kriteria baik IRT, ASN, anggota TNI-Polri, pegawai BUMN, BLU yang mendaftar,” kata dia dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (1/4/2021).
Padahal dalam proses sosialisasi sudah jelas, kriteria penerima BLT UMKM sudah disosialisasikan sejak 2020, di mana salah satunya tidak diperuntukkan bagi PNS, anggota TNI/Polri, pegawai BUMN dan BUMD.
Selain hambatan itu, proses pencairan BPUM di 2020 terbilang lancar. Teten menyebut dari 12 juta UMKM yang menerima Banpres Produktif, ada 8,4 juta orang UMKM yang merupakan perempuan dan 3,5 juta orang penerima adalah pengusaha UMKM laki-laki.
“Dari 12 juta UMKM yang mendapat BPUM 69% sudah mencairkan dana bantuan itu dan 31% belum mencairkannya karena belum punya waktu atau aktivasi rekening bank mayoritas BPUM menggunakan dana bantuan untuk membeli bahan baku ini untuk usahanya, Tercatat hingga November 2020 ada 97,15% penerima BPUM kegiatan usahanya masih jalan,” terang dia.
Bantuan Presiden (Banpres) Produktif atau Bantuan Langsung Tunai (BLT) 2020 yang diberikan sebesar Rp2,4 juta sudah tersalurkan 100 persen ke pengusaha mikro. Proses pencairan ini dilakukan hingga tahap ke-31 dengan dengan total anggaran yang digelontorkan sebesar Rp 28,8 triliun.
Bantuan ini kembali dilanjutkan pada 2021 namun dengan nominal bantuan yang lebih sedikit yaitu Rp1,2 juta yang akan menyasar 12 juta orang di 2021.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Abdul Aziz