Menuju konten utama

Kronologi Camat Gajahmungkur Dimutasi Usai Konten Nasi Goreng

Duduk perkara konten nasi goreng camat Gajahmungkur dan mutasi oleh Walikota Semarang.

Kronologi Camat Gajahmungkur Dimutasi Usai Konten Nasi Goreng
Ilustrasi Nasi Goreng. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Camat Gajahmungkur, Ade Bhakti Ariawan dimutasi oleh Walikota Semarang usai viral konten nasi goreng. Bagaimana duduk perkara kasus konten nasi goreng camat Gajahmungkur dan Walikota Semarang ini?

Ade menyindir lomba nasi goreng yang diadakan oleh Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau akrab disapa Ita melalui media sosialnya.

Lomba nasi goreng tersebut diadakan guna menyambut HUT RI ke-78 se Kota Semarang yang dihadiri oleh ibu-ibu PKK bertajuk "Nasi Goreng Khas Mbak Ita"

Mengenai hal tersebut, Ade ketika menanggapi melalui Instagram pribadinya @adebhakti yang bertuliskan "STNK = Siap Tok No Kulo," tulisnya pada Rabu, 2 Agustus 2023.

Ia juga menerangkan bahwa seolah-olah prestasi sudah tidak dihargai malah dianggap sebagai musuh.

"Ketika Prestasi sudah tidak dihargai dan malah dianggap enemy (Lagi-lagi ini bukan tentang Nasi Goreng), tegasnya.

Setelah lepas dari jabatan camat Adi Bhakti beralih sebagai sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang.

Padahal Adi cukup memiliki prestasi saat menjabat sebagai Camat Gajah Mungkur. Melalui TikTok pribadinya, ia menjelaskan berbagai pencapaiannya yang diperoleh.

Merujuk pada laman Antara News, Ade Bhakti ternyata bukan satu-satunya pegawai yang dimutasi di Kota Semarang lantaran dirinya menjadi salah satu mutasi besar-besaran di lingkungan pemerintah Kota Semarang dengan total 349 pejabat struktural yang dimutasi.

Wali Kota Semarang menanggapi kasus tersebut dan menjelaskan bahwa mutasi merupakan hal biasa dilakukan di lingkungan pemerintah dan hal tersebut tidak hanya terjadi di Kota Semarang.

Dirinya membantah kepada media bahwa alasan mutasi Camat Gajah Mungkur, Ade Bakti dikarenakan masalah konten lomba nasi goreng.

Profil Ade Bhakti Mantan Camat Gajah Mungkur

Ade Bhakti menjabat menjadi Camat Gajah Mungkur di usianya yang masih muda. Meskipun terlihat usia belia, namun Ade Bhakti ternyata memiliki segudang prestasi.

Tak lama setelah dicopot sebagai camat, Adi sontak membeberkan prestasi yang telah diraihnya selama menjadi camat, antara lain peringkat 1 evaluasi kinerja kecamatan tiga bulan sekali dari 16 kecamatan.

Mendapat peringkat lima dari 51 dinas, penurunan tingkat stunting yang semula 60-an menjadi 30-an.

Selain itu wilayahnya juga mendapat Urban Farminge CSR dari salah satu bank bernilai ratusan juta.

Adi juga menambahkan bahwa sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) juga harus siap ditempatkan dimana saja. "Apapun tugasnya ASN harus siap dimana aja, siap, siap, siap, asalkan bukan karena nasi goreng," imbuhnya.

Baca juga artikel terkait URGENT atau tulisan lainnya dari Wulandari

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Wulandari
Penulis: Wulandari
Editor: Dipna Videlia Putsanra