tirto.id - Bank DKI milik Pemprov Jakarta sempat bermasalah pada layanan perbankan sejak 29 Maret 2025 lalu. Kenapa sistem aplikasi Bank DKI bermasalah & mengalami gangguan?
Berkaitan dengan masalah layanan Bank DKI tersebut, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung turun tangan memanggil dan menggelar rapat terbatas dengan direksi Bank DKI pada Selasa (8/3/2025).
Pramono memastikan kendala tersebut tidak berdampak pada dana nasabah. Ia juga menjamin keamanan data dan dana para nasabah. Sementara itu, pihak Bank DKI memastikan bahwa ganggungan tersebut bukan berasal dari serangan siber atau peretasan.
Direktur IT Bank DKI Dicopot Buntut Layanan Bermasalah
Layana Bank DKI mengalami gangguan sejak 29 Maret 2025. Gangguan tersebut diantaranya layanan transfer antar bank dari Bank DKI tidak dapat digunakan dan QRIS.
Imbas permasalahan tersebut, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menggelar rapat dengan jajaran direksi Bank DKI pada hari pertama kerja usai libur lebaran, Selasa (8/3/2025).
“Kami telah mempelajari, memahami secara detail apa yang terjadi di Bank DKI. Dan hari ini secara khusus rapat pertama kami masuk adalah juga menyangkut Bank DKI,” ujar Pramono, berdasarkan laporan Tirto pada Selasa (8/4/2025).
Berkaitan dengan gangguan tersebut, Pramono juga menjamin dana nasabah Bank DKI di mana pun tetap aman.
Usai menggelar rapat dengan jajaran dirut Bank DKI, Pramono Anung memutuskan untuk memberhentikan Direktur IT Bank DKI.
“Jadi untuk itu, saya akan putuskan pembebastugasan Direktur IT-nya (Bank DKI) segera dilakukan dan harus dilakukan sekarang”, tegas Pramono Anung yang diunggah dalam video potingan instgram miliknya pada Selasa (8/3/2025).
Pramono Anung juga mengimbau agar pihak terkait dilaporkan ke Kabareskrim dan diproses (secara) hukum. Karena tindakan tersebut sudah keterlaluan.
“Gak mungkin gak melibatkan orang dalam. Gak mungkin”, lanjut politikus PDIP tersebut.
Sebagai Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung juga mengimbau kepada internal pemerintah DKI untuk tidak ikut campur dalam urusan permasalahan Bank DKI.
Pramono menegaskan akan mengambil tindakan bagi siapapun (internal pemerintah DKI) yang ikut campur dalam urusan Bank DKI. Hal tersebut dilakukan untuk membangun kepercayaan masyarakat. Pramono menekankan tidak boleh lagi ada kejadian serupa dalam Bank DKI.
Duduk Perkara Sistem Aplikasi Bank DKI Bermasalah
Direktur Utama (Dirut) Bank DKI, Agus Haryoto Widodo, menyebut gangguan layanan perbankan Bank DKI yang terjadi sejak 29 Maret 2025 lalu diakibatkan oleh fitur pemeliharaan sistem yang menyala secara otomatis.
“Pada tanggal tersebut, sistem pengamanan internal Bank DKI secara otomatis mengaktifkan fitur pemeliharaan sistem keamanan sebagai langkah proteksi untuk memastikan stabilitas layanan dan keamanan transaksi seluruh nasabah,” ujar Agus dalam konferensi pers yang digelar di kantor Bank DKI, Jakarta, Selasa (8/4/2025).
Agus menjelaskan, aktivasi fitur tersebut mengakibatkan sebagian layanan transaksi lintas jaringan atau OFAS, termasuk transaksi ATM melalui jaringan bank lain terganggu atau terjadi pembatasab sementara.
Pihak Bank DKI membatah adanya indikasi serangan siber atau kebobolan data. Senada dengan Gubernur DKI Jakarta, pihak Bank DKI juga menjamin keamanan dana para nasabah.
Berdasarkan update informasi terbaru, per 8 April 2025 layana operasional di seluruh kantor cabang Bank DKI telah kembali beroperasi secara normal. Nasabah sudah bisa menggunakan layanan transfer antar bank dan QRIS.
Agus turut menjelaskan alasan lamanya proses pemulihan layanan Bank DKI setelah mengalami kendala ini. Menurutnya, proses pemulihan tersebut harus melewati tahapan perbaikan dan pengujian.
“Jadi, pemulihan layanan ini kan melalui berbagai tahapan. Yang tadi saya sampaikan. Setelah dilakukan perbaikan-perbaikan, kemudian dilakukan pengujian. Pengujian itu untuk memastikan bahwa sistem itu sudah stabil dan aman,” kata Agus dalam laporan Tirto.
Penulis: Sarah Rahma Agustin
Editor: Beni Jo