tirto.id - Puncak peringatan Harlah NU 1 Abad akan digelar di Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, pada 7 Februari 2023. Tanggal tersebut merupakan hari terakhir dari sejumlah rangkaian peringatah Hari Lahir Nahdlatul Ulama yang ke-100 tahun.
Nahdlatul Ulama merupakan organisasi Islam yang sudah lahir sejak 31 Januari 1926. Berdasarkan Kalender Islam/Qamariyah, hari itu bertepatan dengan tanggal 16 Rajab 1344 Hijriah. Sementara, nama sosok pendirinya adalah KH. Hasyim Asy’ari dan beberapa ulama lain.
Untuk memperingati harlah NU ke-100, digelar perayaan dengan acara puncaknya yang berlangsung di Sidoarjo. Terkait hal iini, Ahmad Mudhlor Ali selaku Bupati Sidoarjo mengemukakan pendapat berikut.
“Tanggal 7 Februari bulan depan ini Sidoarjo punya hajat besar, PBNU memilih Stadion Gelora Delata Sidoarjo sebagai tempat puncak harlah satu abad NU. Saya mengajak seluruh jajaran pemkab dan instansi vertikal serta tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk ikut mensukseskan acara tersebut,” ungkap Mudhlor Ali, dilansir dari laman resmi NU Online.
Lantas, mengapa Harlah NU 1 Abad diadakan di Sidoarjo? Lalu, kenapa tanggal 7 Februari yang dijadikan hari peringatan puncaknya?
Alasan Pemilihan Sidoarjo Jadi Puncak Acara Harlah NU 1 Abad
Setelah melewati beberapa rangkaian acara sejak 2022 silam, puncak acara Harlah NU 1 Abad akan digelar di Sidoarjo besok, Selasa 7 Februari 2023.
Pemilihan Sidoarjo sebagai tempat puncak peringatan Hari Lahir NU Satu Abad berkaitan dengan sejarah para pendiri Nahdlatul Ulama di sana.
Alasan Sidoarjo jadi lokasi harlah NU 1 abad ini di antaranya adalah tempat ini pernah menjadi tempat para pendiri NU memperdalam ilmu agama.
Sebut salah satunya KH. Hasyim Asy’ari. Sebagaimana dikutip dari buku 101 Jejak Tokoh Islam Indonesiaejak usia memasuki umur 13 tahun, ia ternyata sudah sempat mengajar di sebuah pesantren milik ayahnya.
Setelah masuk 15 tahun, ia berkelana dari satu pesantren ke pesantren lainnya. Mulai dari daerah Probolinggo, Tuban, Semarang, hingga Bangkalan.
Berlanjut setelah itu, tokoh ini melanjutkan pendidikan agamanya di pesantren Siwalan Panji, Sidoarjo. Tempat ini yang nantinya menjadi tempat pengembangan ilmu dan pengetahuan para pendiri NU.
Kenapa Tanggal 7 Februari, Bukan 31 Januari
Latar belakang ini merupakan salah satu pertimbangan penetapan Sidoarjo sebagai tempat pelaksanaan puncak acara HUT NU ke-100. Tanggal 7 Februari 2023 ditetapkan sebagai Harlah NU 1 Abad karena bertepatan dengan tanggal 16 Rajab 1444 H.
Berdasarkan Kalender Masehi, hari kelahiran NU memang terjadi pada 31 Januari 1926. Akan tetapi, penetapan peringatan Harlah NU 1 Abad dilihat melalui penanggalan Islam/Hijriah.
Sejak 16 Rajab 1344 Hijriah hingga 16 Rajab 1444 Hijriah, berarti NU telah berdiri sebagai organisasi Islam selama 100 tahun. Penanggalan ini yang dijadikan acuan perayaan Harlah NU 1 Abad.
Tema Harlah NU 1 Abad
Pada peringatan Harlah NU 1 Abad, tema yang diangkat adalah “Mendigdayakan Nahdlatul Ulama Menjemput Abad Kedua Menuju Kebangkitan Baru”.
Melalui tema tersebut, kita dapat melihat bahwa dengan umurnya yang mencapai 100 tahun NU berusaha menjemput umurnya yang ke-200 tahun.
Dalam serangkaian umur di ke depannya, diharapkan adanya sebuah digdaya atau kebangkitan baru yang terjadi di dalam organisasinya.
Editor: Yulaika Ramadhani