tirto.id - Alzheimer adalah penyakit yang menyerang syaraf otak dan membunuh sel-sel otak yang membuat otak menjadi menciut (atrophy).
Menurut CDC, penyakit ini diawali dengan menurunnya daya ingat, hilang ingatan ringan, hingga ketidakmampuan untuk berbicara dengan orang lain atau merespon lingkungan.
Penyakit ini menyerang bagian otak yang mengendalikan pikiran, ingatan, serta bahasa. Oleh karena itu, penyakit ini sangat mempengaruhi dan membatasi kehidupan sehari-hari penderitanya.
Alzheimer merupakan penyebab paling utama dari demensia. Demensia sendiri merupakan istilah umum untuk kondisi di mana ingatan, pikiran, dan perilaku seseorang terganggu.
Dilansir dari Healthline, sekitar 60-80 persen kasus demensia disebabkan oleh alzheimer.
Penyakit ini biasanya menyerang orang yang sudah berusia di atas 60-65 tahun, namun bisa juga menyerang orang yang masih berumur di bawah itu meskipun kemungkinannya sedikit.
Penyakit ini juga tidak bisa disembuhkan, tetapi bisa diperlambat dengan berbagai perawatan dan pengobatan.
Penyebab Penyakit Alzheimer
Dilansir dari NHS, penyebab penyakit alzheimer masih belum sepenuhnya diidentifikasi. Akan tetapi, terdapat beberapa hal yang bisa menjadi faktor yang meningkatkan risiko penyakit alzheimer, yaitu:
1. Usia
Karena penyakit ini pada umumnya menyerang lansia, maka faktor usia lanjut bisa meningkatkan risiko alzheimer.
2. Riwayat keluarga dengan alzheimer
Memiliki anggota keluarga yang menderita alzheimer juga meningkatkan risiko penyakit tersebut, karena para ahli percaya bahwa genetik memegang peran penting dalam penyebab alzheimer
3. Depresi yang tidak ditangani
Depresi akut atau stres yang tidak ditangani juga bisa menjadi penyebab atau pemicu dari penyakit alzheimer.
4. Cidera kepala
Orang yang pernah mengalami benturan keras sehingga menyebabkan cidera parah di kepala memiliki risiko tinggi untuk terkena penyakit otak seperti alzheimer.
5. Penyakit kardiovaskular
Penyakit kardiovaskular yang disebabkan oleh merokok, obesitas, diabetes, tekanan darah tinggi, serta kolesterol tinggi juga diyakini meningkatkan risiko penyakit alzheimer.
Gejala Penyakit Alzheimer
Penyakit yang menyerang secara perlahan-lahan dalam waktu tahunan seperti alzheimer membuat gejala-gejalanya sulit dikenali sampai sudah terlanjur parah. Dilansir dari laman Mayo Clinic, berikut adalah gejala-gejala alzheimer.
1. Masalah ingatan
Penderita biasanya mengalami kebingungan atau disorientasi, bahkan bisa tersesat di tempat yang sudah sering ia kunjungi, serta melupakan hal-hal penting atau orang-orang terdekat
2. Kesulitan dalam membuat rencana atau membuat keputusan
Penyakit alzheimer menyerang bagian otak yang berfungsi untuk mengontrol pikiran sehingga penderita akan susah berkonsentrasi untuk menyusun rencana atau membuat keputusan
3. Masalah dalam berbicara dan berbahasa
Penyakit ini juga menyerang bagian otak yang berfungsi untuk mengendalikan kemampuan berbahasa, sehingga penderita alzheimer biasanya kesulitan mengungkapkan pikirannya serta kesulitan untuk merangkai dan mengasosiasikan kata-kata.
4. Kesulitan beraktivitas tanpa bantuan
Khususnya pada aktivitas yang membutuhkan prosedur atau rencana seperti memasak. Hal ini dikarenakan penderita alzheimer akan lupa bagaimana tahapan untuk melakukan hal tersebut.
5. Perubahan kepribadian
Perubahan kepribadian ini dapat meliputi depresi, apati, mudah curiga, lebih agresif, perubahan pola tidur, berhalusinasi dan berdelusi.
6. Keahlian khusus
Uniknya, pada penderita alzheimer sering ditemukan suatu keahlian khusus yang masih bertahan meskipun kondisi otak penderita tersebut sudah parah.
Hal ini disebabkan karena keahlian tersebut dikendalikan oleh bagian otak yang akan terserang pada tahap-tahap akhir.
Keahlian-keahlian tersebut contohnya adalah membaca buku, bercerita, menari, bermain alat musik, menyanyi, menggambar, dan membuat kerajinan tangan.
Penulis: Muhammad Iqbal Iskandar
Editor: Yandri Daniel Damaledo