Menuju konten utama

Kemenkes Pastikan Kesiapan RS & Oksigen Hadapi Lonjakan COVID-19

Ketersediaan obat dan oksigen menjadi fokus Kemenkes dalam mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 akibat libur natal dan tahun baru.

Kemenkes Pastikan Kesiapan RS & Oksigen Hadapi Lonjakan COVID-19
Petugas Satgas COVID-19 memeriksa kartu vaksin COVID-19 saat razia vaksinasi di Kelurahan Margadana, Tegal, Jawa Tengah, Selasa (16/11/2021). ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/rwa.

tirto.id - Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan antisipasi lonjakan kasus COVID-19 akibat libur Natal dan Tahun Baru 2022 terus dilakukan. Ketersediaan obat dan oksigen menjadi fokus setelah pada lonjakan sebelumnya terjadi kelangkaan.

“Sudah kami siapkan untuk antisipasi kalau ada lonjakan kasus [COVID-19],” kata Nadia saat dihubungi reporter Tirto, Selasa (23/11/2021).

Rumah sakit diminta bersiap dan meningkatkan kapasitas tempat tidur perawatan COVID-19 jika sewaktu-waktu terjadi lonjakan kasus.

Sedangkan ketersediaan obat kata Nadia juga sudah dipersiapkan untuk mencukupi kebutuhan jika kasus melonjak dan banyak pasien COVID-19 membutuhkan pengobatan.

Salah satu obat yang dipersiapkan adalah Molnupiravir, obat buatan perusahaan farmasi asal Amerika Serikat yang disebut-sebut efektif untuk terapi pasien COVID-19. Pemerintah Indonesia telah memesan sebanyak kurang lebih 1 juta tablet, dan kini masih menunggu kedatangannya.

“Masih tunggu selesai uji klinisnya. Mungkin Desember atau awal tahun depan [obat Molnupiravir akan datang] kalau uji klinis sudah selesai,” kata Nadia.

Selain obat-obatan yang jadi konsen Kemenkes adalah oksigen, dimana saat terjadi lonjakan kasus pada Juni hingga Agustus kemarin oksigen sempat terjadi kelangkaan sehingga banyak pasien COVID-19 yang kesulitan mendapatkan bantuan oksigen. Untuk itu kini Kemenkes telah melakukan antisipasi.

“Kita siapkan dengan adanya penambahan oksigen concentrator dan juga oksigen tank serta mengatur distribusi ke faskes dari produsen oksigen,” ujar Nadia.

Ketua Terpilih Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi juga mengatakan, bahwa potensi lonjakan COVID-19 masih bisa terjadi. Belajar dari lonjakan sebelumnya maka tenaga kesehatan (nakes), obat dan oksigen harus disiapkan.

Adib mengatakan memang laporan di sejumlah daerah di Indonesia kasus COVID-19 mengalami penurunan. Bahkan kata dia terdapat sejumlah daerah yang melaporkan nol kasus COVID-19.

"Tapi ini sekali lagi tetap waspada dan jangan abai. Upaya-upaya untuk kemudian perawatan, ketersediaan obat, alat kesehatan harus tetap terjaga," ujar Adib dalam acara dialog virtual, Selasa.

Meskipun saat ini ruang-ruang yang sebelumnya menjadi bangsal perawatan COVID-19 telah kembali dialihkan untuk perawatan pasien umum. Tetapi menurutnya keadaan masih dapat berubah karena perkembangan COVID-19 begitu dinamis.

"Sekali lagi kita tetap harus menyiapkan kemungkinan yang terjadi. Saya yakin teman-teman di lapangan dan daerah sudah bisa melakukan upaya itu. Karena kita sudah belajar banyak ketika Januari dan Juli saat kenaikan kasus kemarin," kata Adib.

Persiapan utamanya upaya untuk melakukan koordinasi itu menurutnya harus tetap dilakukan. Sehingga jika terjadi lonjakan kasus COVID-19 akan lebih siap menghadapinya.

"Mudah-mudahan [nakes siap]. Tinggal nanti ketersediaan obat alat kesehatan, oksigen yang itu tentunya koordinasi di tingkat lapangan masih perlu dilakukan," ujarnya.

Baca juga artikel terkait ANTISIPASI COVID-19 atau tulisan lainnya dari Bayu Septianto

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Bayu Septianto