Menuju konten utama

Kemenhub Dorong Asosiasi Transportasi Gunakan B20

"Ada 4 poin yang disepakati asosiasi dan APM."

Kemenhub Dorong Asosiasi Transportasi Gunakan B20
SPBU Conoco di Truman Boulevard di Jefferson City, Mo. AP PHOTO / L.G. Patterson

tirto.id -

Kementerian Perhubungan mendorong asosiasi tranportasi menggunakan biodiesel 20 persen (B20).

Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi di Kantor Kementerian Perhubungan Jakarta pada Rabu (12/9/2018).

Budi Setiyadi mengatakan bahwa beberapa asosiasi transportasi telah menyetujui penerapan biodiesel 20 persen (B20), yaitu Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo), Organisasi Angkutan Darat (Organda), Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (Alfi), Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), dan Agen Pemegang Merk (APM).

"Hasil rapat kemarin saya tindak lanjuti. Saya mempertemukan para pelaku usaha, dan ada 4 poin yang disepakati asosiasi dan APM tentang pending issue yang buat pihak operator juga dari Organda itu ragu-ragu menggunakan B20," ujar Budi.

Empat poin yang disepakati itu, meliputi pertama, APM menjamin kendaraan baru siap menggunakan B20. APM juga akan menyesuaikan komponen-komponen kendaraan, terutama bagian filternya, untuk dapat menggunakan B20.

"Kemudian, APM mendorong pihak asosiasi penggunaan B20 dengan memperpendek pemeriksaan berkala," ujar Budi.

APM sepakat membuat servis berkala tiap 5 ribu kilometer (Km) sekali setelah pada sebelumnya ada yang 10 ribu Km dan 15 ribu Km.

Ketiga, asosiasi pengusaha angkutan yang menggunakan B20 meminta adanya jaminan dari APM. Terikait hal itu ada diskusi internal di antara kedua belah pihak.

Namun, Budi mengatakan pemerintah akan mengeluarkan jaminan kualitas B20 yang layak digunakan kendaraan-kendaraan pengangkut barang.

"Mereka akan mendapatkan jaminan kualitas dari pemerintah. Saya akan mengirimkan surat kepada Pertamina mengani jaminan biodisel (B20). Sebenarnya masalah pencampuran itu ada yang sudah B20 dan ada yang lainnya," ujar Budi.

Keempat, asosiasi akan memberikan sosialisasi kepada anggotanya untuk mempersiapkan kendaraan yang menggunakan biodiesel B20.

“Asosiasi akan menyampaikan cara atau bagaimana penggunaan B20, yang harus disiapkan kendaraan yang diproduksi di bawah tahun 2016. Sebab, kendaraan di bawah 2016 informasinya akan berdampak pada saringan tangki, dan lainnya jadi ada beberapa kesepakatan,” ujar Budi.

Sifat biodiesel di dalam tangki dipercaya dapat dengan mudah mengangkat kotoran, sehingga bisa menyumbat aliran bahan bakar ke mesin. Maka dari itu, jika menggunakan B20, tangki harus dibersihkan terlebih dahulu.

Dalam sosialisasi APM juga diminta untuk memberikan petunjuk teknis kepada para pelaku usaha penggunaan B20 melalui asosiasi atau perorangan sesuai jenis, tipe dan tahun kendaraan.

"Kami bicara ke pengusaha itu untuk kepentingan bersama. BBM fosil semakin habis, tapi minyak kelapa sawit sudah meningkat, agar keberlangsungan BBM fosil lebih lama lagi, harus bisa beralih dan mendapatkan minyak kelapa sawit," ujar Budi.

Baca juga artikel terkait BIODESEL atau tulisan lainnya dari Shintaloka Pradita Sicca

tirto.id - Bisnis
Reporter: Shintaloka Pradita Sicca
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Yulaika Ramadhani