tirto.id - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi meluncurkan platform Rapor Pendidikan 2.0 pada hari Rabu (10/5/2023). Platform tersebut merupakan pembaruan dari versi lama yang dirilis tahun 2022.
Melansir laman Kemendikbudristek, Rapor Pendidikan 2.0 merupakan wujud dari kebijakan Merdeka Belajar episode ke-19. Selain itu, juga menjadi langkah selanjutnya dari Asesmen Nasional dalam rangka mengukur kualitas lingkungan belajar di Indonesia.
Lewat platform ini Kemendikbudristek ingin mempermudah proses dalam merencanakan perbaikan pendidikan supaya tepat sasaran serta berbasis data. Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengatakan bahwa Rapor Pendidikan 2.0 adalah hasil dari versi lama yang telah disempurnakan.
Nadiem menambahkan pihaknya telah mengevaluasi dan menyesuaikan untuk memastikan inovasi dalam Merdeka Belajar mampu menyokong transformasi pendidikan. Selain itu, Kemendikbudristek juga bekerjasama dengan Dinas Pendidikan, Pengawas, Kepala Satuan Pendidikan, guru, serta tim UPT di daerah untuk merancang ulang Rapor Pendidikan 2.0 supaya memenuhi kebutuhan di lapangan.
Rapor Pendidikan 2.0 bisa digunakan oleh berbagai tingkat satuan pendidikan. Mulai dari PAUD, pendidikan dasar, menengah, SLB, sampai vokasi. Semenjak diluncurkan, platform Rapor Pendidikan membantu 284 ribu lebih satuan pendidikan untuk melakukan perbaikan dan perencanaan.
Oleh karena itu, Nadiem mengharapkan publik untuk mendukung setiap satuan pendidikan untuk menggunakan dan memanfaatkan platform Rapor Pendidikan. Sehingga kualitas pendidikan yang bermutu dan merata di Indonesia dapat diwujudkan.
Nadiem turut menghimbau kepada pemerintah daerah, kepala sekolah, guru, tenaga pendidik, mitra pembangunan, dan segenap masyarakat untuk memanfaatkan platform Rapor Pendidikan dengan maksimal.
Fitur Baru Rapor Pendidikan 2.0
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek Anindito Aditomo atau yang sering disapa Nino mengatakan bahwa dalam Rapor Pendidikan 2.0 terdapat berbagai fitur baru yang dapat digunakan oleh satuan pendidikan.
Nino menambahkan satuan pendidikan bisa mempelajari secara ringkas dalam Halaman Ringkasan untuk proses identifikasi masalah. Dalam halaman tersebut ada deskripsi singkat terkait kondisi satuan pendidikan dan bisa dibaca dalam waktu kurang dari 1 menit.
Disamping itu, untuk warna kartu indikator sekarang hanya terdiri dari tiga warna. Warna merah untuk kurang, warna kuning untuk sedang, dan warna hijau untuk sudah baik.
Satuan pendidikan bisa membandingkan pencapaian dengan tahun lalu dengan kartu indikator. Kemudian terdapat tombol “Arti Capaian Saya” yang berfungsi membantu satuan pendidikan memahami skor masing-masing indikator serta dari mana sumber datanya. Satuan pendidikan juga bisa mengetahui posisinya dari satuan pendidikan yang lain.
Selain itu, juga ada fitur 6 indikator prioritas untuk jenjang pendidikan dasar-menengah dan 8 indikator prioritas untuk jenjang pendidikan SMK. Rapor Pendidikan 2.0 juga menggunakan algoritma yang telah disesuaikan dengan mayoritas tantangan yang dihadapi oleh satuan pendidikan.
Penulis: Tifa Fauziah
Editor: Yantina Debora