tirto.id - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Moscow akan kembali mengadakan Festival Indonesia 2019 di Rusia sebagai bagian dari merayakan 70 tahun hubungan diplomatik kedua negara.
"Ini festival yang terbesar, tahun lalu dihadiri oleh 135 ribu (pengunjung) di taman seluas 16,5 ha dan itu untuk Indonesia. Di sana ditampilkan produk UKM (Usaha Kecil dan Menengah) dan acara kesenian budaya dari jam 12 siang sampai 9 malam," ujar Duta Besar RI untuk Rusia dan Belarusia M Wahid Supriyadi di kantor Kemendikbud, Jakarta Selatan, Rabu (26/2/2019).
Untuk tahun ini, Wahid menargetkan 140 ribu pengunjung yang mendatangi festival tersebut. Sebab menurutnya, masyarakat Rusia sangat antusias sekali dengan kesenian dan kebudayaan Indonesia.
"Salah satu yang paling menarik perhatian adalah Wayang, workshop Wayang ini sampai hujan-hujanan ada yang nggak pergi, kemudian workshop Batik, kemudian juga kuliner," ujarnya.
Festival Indonesia tidak hanya menyajikan kesenian dan kebudayaan Indonesia dalam bentuk penampilan saja. Wahid telah menyiapkan booth untuk menampilkan hasil UMKM Indonesia.
"Untuk 70 booth UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah), yang daftar sudah 100 lebih dan harus diseleksi lagi," ujarnya.
Festival Indonesia ini bukan saja menjadi ajang pengenalan budaya saja, melainkan juga sebagai upaya melakukan penetrasi bisnis UMKM di pasar Rusia.
"Jadi ini terintegrasi, permukaannya festival budaya tapi di bawah kita juga membina UMKM," ujarnya.
Menurut Wahid, saat ini persiapannya sudah cukup bagus, rencananya Kamis (28/2/2019) ia akan mengadakan rapat dengan Kementerian Luar Negeri untuk membahas pelaksaan Festival Indonesia 2019 yang diselenggarakan pada 1 sampai 4 Agustus 2019 di Moskow, Rusia.
"Persiapan sudah cukup bagus, sponsor sudah datang, yang mau tampil di sana silakan datang sendiri dan bayar sendiri. KBRI tidak punya anggaran banyak. Ini lebih kepada keroyokan ramai-ramai dari berbagai instansi, kelompok masyarakat, dan para pengusaha," tandasnya.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno
