Menuju konten utama

Kelompok Ojek Online Terima Ajakan Diskusi Menhub untuk Tak Demo

Kelompok Ojek Online meminta tarif pengemudi dikembalikan seperti tahun 2015, yakni sebesar Rp3.000 per kilometer.

Kelompok Ojek Online Terima Ajakan Diskusi Menhub untuk Tak Demo
Menteri Perhubungan RI, tampil sebagai pembicara dalam sebuah talkshow bertajuk Minister Live Series episode ke-2 yang digagas oleh Tirto.id dan Facebook Indonesia. tirto.id/Hafitz Maulana

tirto.id - Persatuan ojek online yang tergabung dalam Gerakan Aksi Roda Dua (Garda) mengaku bakal menyambut baik inisiatif dari Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi untuk melakukan komunikasi secara intensif. Adapun upaya untuk berdiskusi itu dilatarbelakangi rencana Garda yang akan menggelar aksi demonstrasi pada 18 Agustus 2018.

“Kami membuka ruang seluas-luasnya dengan berbagai pihak yang sekiranya bisa membantu untuk menyelesaikan permasalahan ini sebelum Asian Games,” ujar anggota presidium Garda, Igun Wicaksono, kepada Tirto pada Kamis (26/7/2018) sore.

Menurut Igun, Garda akan menganut prinsip kooperatif dalam mengupayakan cara agar tuntutan mereka tetap dapat terpenuhi. Igun menekankan bahwa tuntutan utama mereka hanya satu, yakni meminta kepada perusahaan penyedia jasa transportasi online untuk mengembalikan tarif seperti saat medio 2015.

Igun mengungkapkan bahwa pada 2015, tarif yang dikenakan bagi para pengemudi ojek online ialah sebesar Rp3.000 per kilometer. Sedangkan untuk saat ini, terjadi penurunan lebih dari 50 persen, karena tarif per kilometer yang dipatok hanya sebesar Rp1.200.

“Padahal biaya kebutuhan hidup naik, harga BBM juga terus naik. Rata-rata dari pengemudi ojek online tidak memakai bensin non-subsidi. Inilah yang kemudian seakan tidak ada kepekaan dari pihak aplikator,” ucap Igun.

Lebih lanjut, Igun membenarkan bahwa pihaknya telah melakukan sejumlah pertemuan, baik dengan pemerintah maupun perusahaan aplikasi. Igun menilai kendala sebetulnya berada di pihak perusahaan, karena sampai sejauh ini tidak ada perkembangan yang berarti dari tuntutan para pengemudi alias stagnan.

“Kalau mereka welcome, setelah dilakukan komunikasi, tentu akan ada perubahan terhadap tuntutan mitranya. Namun di sini mereka malah seakan menantang ojek online dengan cara terus menurunkan tarif yang ada,” jelas Igun lagi.

Adapun Igun mengeluhkan alasan dari pihak aplikator yang berulang kali berdalih bahwa pendapatan mitra terus naik. Menurut Igun, Garda hanya meminta kepada perusahaan aplikasi untuk mengembalikan tarif seperti dua tahun lalu. Di sisi lain, ia berpendapat bahwa urusan pengelolaan pendapatan biarlah menjadi tanggung jawab dari masing-masing mitra.

Ditemui secara terpisah, Menteri Perhubungan Budi Karya membenarkan bahwa komunikasi secara insentif telah dilakukan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan. Budi Karya lantas meyakini bahwa Garda tidak akan menggelar aksi demonstrasi saat Asian Games 2018.

“Jaminannya kan bukan dari pemerintah. Kami bertindak sebagai mediator agar operator memberikan tarif yang lebih baik. Kami terus melakukan mediasi,” ucap Budi Karya di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (26/7/2018).

Baca juga artikel terkait ASIAN GAMES 2018 atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Alexander Haryanto