tirto.id - Kelompok 85 yang terdiri dari 85 anggota Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) mendeklarasikan permintaan untuk penyelenggaraan Kongres Luar Biasa (KLB) di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, pada Selasa (3/5/2016). KLB dianggap kelompok tersebut sebagai jalan bagi perbaikan sepakbola Indonesia ke depan.
“Demi perbaikan sepakbola Indonesia, kami sebanyak 85 anggota PSSI dari berbagai telah menandatangani permintaan Kongres Luar Biasa untuk kepengurusan PSSI,” kata Umuh Muchtar, Manajer Persib Bandung, mewakili klub pemohon KLB di Ruang Meeting Exco PSSI.
Umuh juga menambahkan bahwa deklarasi tersebut tak didasarkan pada rasa dendam atau tujuan lain, sebab hingga saat ini juga belum ada calon yang mencalonkan diri. “Kalau siapa penggantinya itu bisa siapa saja, yang penting sudah ada itikad baik, lagipula ini tidak ada satu minggu sudah terkumpul 85, bahkan ini masih ada yang menyusul suara,” imbuhnya.
Kelompok 85 terdiri dari 28 anggota Asosiasi Provinsi (Asprov), 13 perwakilan Super Liga, 14 dari Divisi Utama, 13 anggota dari Divisi Satu, 17 orang dari Liga Nusantara, dan dari Asosiasi Pelatih dan Pemain ada dua yang menyetujui dari tiga suara. Saat pertemuan berlangsung, hadir pula 21 anggota PSSI yang menyaksikan penyerahan dokumen deklarasi KLB.
Alasan atas tuntutan KLB tersebut merujuk pada kenyataan bahwa PSSI sekarang dianggap tak mampu menjalankan kewajiban organisasi alias telah gagal. Ada juga masalah terkait status ketua PSSI yang tidak dapat menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai pimpinan, dan untuk cara terbaik untuk menanggulanginya adalah melalui KLB.
Tuntutan yang tak kalah penting merujuk pada Pasal 30 ayat 20 PSSI, maka sebagai anggota, Kelompok 85 layak meminta agenda pemilihan eksekutif komite PSSI, ketua PSSI, dan anggota eksekutif itu sendiri.
Sementara itu, Azwan Karim selaku Sekretaris Jenderal PSSI mengatakan jika semua proses KLB harus sesuai dengan statuta. Pihaknya masih memeriksa keaslian dokumen deklarasi yang jumlahnya cukup banyak. Jika sudah teruji, selanjutnya PSSI akan mewawancarai satu per satu anggotanya. (ANT)
Editor: Iswara N Raditya