tirto.id - “Roadshow Kelas Tirto Dua Kota” edisi Bandung berakhir di auditorium Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati, Cibiru, Kota Bandung, pada Rabu (22/5/2024). Acara tersebut terselenggara atas dukungan MSI Indonesia.
Pimpinan Redaksi Tirto.id Rachmadin Ismail menyebut kegiatan Kelas Tirto digagas untuk memberi sudut pandang baru kepada para peserta. Dalam hal teoritis, ilmu-ilmu tentang jurnalistik tentu sudah didapat peserta Kelas Tirto dalam perkuliahan.
“Kami hanya akan menambahkan satu sudut pandang baru agar teman-teman mudah beradaptasi jika nanti masuk ke industri media. Semoga apa yang diberikan dari Kelas Tirto ini menambah wawasan teman-teman,” kata Rachmadin.
Rachmadin juga menyatakan, setelah Kelas Tirto edisi Bandung selesai, hubungan dengan UIN Sunan Gunung Djati akan tetap dirawat dan dipertahankan.
“Jika nanti kami menyelenggarakan lomba penulisan, teman-teman akan diajak, dikabari. Kalau ada yang mau magang, boleh, silakan menghubungi kami,” ujar Rachmadin.
Lebih lanjut, dalam sambutannya, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati, Prof. Dr. H. Enjang AS., M.Si., M.Ag., menyebut pilihan Tirto.id untuk menjadi media yang bergerak melawan misinformasi dan disinformasi tak ubahnya menempuh jalan sunyi.
“Tak banyak media yang bermain di ranah itu. Karenanya, apa yang sekarang dilakukan Tirto.id suatu saat akan dibutuhkan oleh banyak orang,” ungkap Prof Enjang.
Prof. Enjang menyebut bahwa kesuksesan bukanlah milik mereka yang pintar, tapi juga milik mereka yang tak putus berikhtiar. Dalam konteks Kelas Tirto Bandung, ikhtiar itu ditempuh lewat kolaborasi yang dilakukan Tirto.id, MSI Indonesia, dan institusi pendidikan, salah satunya UIN Sunan Gunung Djati.
Bukan hanya bagi mereka yang tak putus berikhtiar, Prof Enjang menambahkan bahwa kesuksesan juga merupakan hak bagi orang-orang yang gemar belajar. “Hari ini, kita akan belajar dari teman-teman Tirto.id tentang ilmu jurnalistik. Semoga kolaborasi dan pembelajaran ini membawa kita semua menuju kesuksesan.”
Sementara itu, Dosen Ilmu Komunikasi Lina Kamila Rahmasari menyebut kehadiran Kelas Tirto di lingkungannya sangat relevan dengan materi perkuliahan. Pasalnya, selain mengampu mata kuliah jurnalisme data, Lina juga menugaskan mahasiswanya di semester genap ini untuk membuat tugas visualisasi data.
Lina juga menyebut ia kerap merekomendasikan Tirto kepada mahasiswa yang ingin belajar jurnalisme data. Di mata Lina, data-data dan informasi yang ditampilkan Tirto terbilang mudah dipahami, dan tampilan visualnya tidak banyak distraksi.
“Kalau ada mahasiswa yang tulisan atau risetnya bisa menembus Tirto.id, auto dapat nilai A. Gak perlu ikut UAS lagi,” ungkap Lina.
Pada hari terakhir, Kelas Tirto edisi Bandung dihadiri oleh lebih dari 100 mahasiswa. Sebagai gambaran, “Roadshow Kelas Tirto Dua Kota” dibatasi hanya untuk 100 peserta.
“Terimakasih atas sambutan hangat dan energi teman-teman UIN Bandung yang luar biasa,” ungkap Rachmadin.
Pentingnya Jurnalisme Data & Visual Menarik
Kelas Tirto edisi Bandung menghadirkan dua pembicara, yakni Alfons Yoshio dan Erenn Pratama. Alfons membagikan materi tentang "Bercerita Lewat Data Journalism", sedangkan Erenn bicara soal "Merancang Visual Infografik yang Menarik".
Alfons menyatakan, jurnalisme data serta kemampuan menangkal misinformasi akan menjadi kebutuhan, sekarang maupun di masa yang akan datang. Penyebabnya, “Kalau melihat Meta dan media sosial lainnya sekarang, hoaks begitu banyak bertebaran,” ungkap Alfons.
Di sela materinya, Alfons juga memberi contoh artikel yang dibuat “alumni” kelas Tirto dari Universitas Bina Nusantara (Binus), Jakarta. Hal itu ia lakukan agar peserta Kelas Tirto dari UIN Bandung melakukan hal yang sama.
Sementara dalam materi kedua, Erenn Pratama mengibaratkan kerja desainer seperti kerja seorang pemain game.
“Dalam meningkatkan skill membuat desain, anggap saja kayak bermain game. Pemain game selalu tertantang untuk menyelesaikan rintangan di level berikutnya,” ungkap Erenn.
Selama kurang lebih 4 jam, diskusi antara pemateri dan peserta tidak hanya berkisar dalam perkara jurnalisme data dan infografik.
Para peserta juga terlihat antusias menanyakan banyak hal. Mulai dari mekanisme produksi berita di dapur redaksi, cara menyeimbangkan idealisme jurnalistik dan bisnis, hingga menyinggung wacana pelarangan jurnalisme investigasi yang saat ini digojlok Komisi I DPR RI.
Kelas Tirto edisi Bandung berlangsung sejak Senin (20/5/2024), dimulai di Universitas Telkom. Di hari kedua, keesokan harinya, kelas yang sama diselenggarakan di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Selain materi tentang jurnalisme data dan infografik, “Roadshow Kelas Tirto Dua Kota” juga diramaikan ice breaking berhadiah dan aktivasi mengetik cepat di booth MSI Indonesia. Dari kegiatan tersebut, selama tiga hari kegiatan, 120 orang peserta berhasil mendapat berbagai hadiah menarik dari MSI Indonesia.
(JEDA)
Penulis: Tim Media Servis