Menuju konten utama

Kebutuhan Minyak RI Diperkirakan Terus Meningkat Hingga 2050

Pada 2030 kebutuhan minyak kembali naik jadi 2,6 juta barel per hari dan 4,6  juta barel pada 2050, dengan asumsi pertumbuhan ekonomi sekitar 5 persen.

Kebutuhan Minyak RI Diperkirakan Terus Meningkat Hingga 2050
Petugas memeriksa komponen pipa pengeboran sumur di RIG PDSI D1000-E di Bongas, Majalengka, Jawa Barat, Selasa (5/11/2019). ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/aww.

tirto.id - Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo memperkirakan, kebutuhan minyak mentah di Indonesia terus meningkat sampai dengan 2050 mendatang. Saat ini, kebutuhan minyak dalam negeri mencapai 1,4 juta barel per hari.

"Tahun 2025 akan naik menjadi 1,7 juta barel per hari," kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Senin (28/3/2022).

Dalam perhitungan makronya, pada 2030 kebutuhan minyak kembali naik jadi 2,6 juta barel per hari. Kemudian di 2050 mencapai 4,6 juta barel per hari, dengan asumsi pertumbuhan ekonomi mencapai sekitar 5 persen.

"Pertumbuhan dari kebutuhan minyak ini dulu hanya 2,8 persen per tahun. Tetapi dengan adanya pembangunan infrastruktur baru, Tol Trans Sumatra dan infrastruktur terkoneksi lainnya, maka pertumbuhan minyak itu tadinya 2,8 naik jadi 5,4 persen per tahun," kata Darmawan.

Di sisi lain, kebutuhan minyak tersebut tidak diimbangi dengan jumlah produksi minyak dalam negeri. Saat ini, jumlah produksi hanya mencapai 700 ribu barel per hari, dan diperkirakan bakal turun sampai dengan 2050 mendatang.

"Tentu saja ini memberikan tekanan luar biasa. Kita harus menyediakan energi berbasis impor. Untuk itu tentu saja pergeseran transportasi berbasis BBM jadi listrik jadi solusi tepat," jelas dia.

Baca juga artikel terkait PRODUKSI MINYAK MENTAH atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Restu Diantina Putri