tirto.id - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menginformasikan kembali terjadi delapan kali awan panas guguran pada periode Rabu (27/01/2021) antara pukul 18:00 hingga 24:00 WIB.
Menurut BPPTKG, delapan kali awan panas tersebut memiliki amplitude maksimal 77 mm, durasi 196 detik dan jarak maksimum 2.000 meter ke arah Barat Daya (hulu Kali Krasak dan Boyong).
Sedangkan pada periode pengamatan pagi ini, Kamis (28/1/2021) pukul 00:00-06:00 WIB terjadi 45 kali gempa guguran tetapi tak nampak adanya aktivitas awan panas.
Sebelumnya, melalui keterangan tertulis, Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan sejak 4 Januari Gunung Merapi memang telah memasuki fase erupsi efusif. Menurut hasil pemantauan BPPTKG pada Rabu (27/1/2021) dari pukul 00.00 hingga 24.00 WIB setidaknya telah terjadi 52 kali awan panas guguran dari Gunung Merapi.
Meski saat ini sedang terjadi erupsi efusif di Gunung Merapi, tetapi Hanik menegaskan bahwa tidak menutup kemungkinan akan adanya potensi erupsi eksplosif dari Gunung Merapi.
"Erupsi eksplosif masih berpeluang terjadi dengan radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi," tegasnya.
Hingga saat ini menurut Hanik jarak radius awan panas masih seperti yg direkomendasikan oleh BPPTKG yaitu sejauh 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Sedangkan untuk potensi bahaya dari erupsi Gunung Merapi menurut Hanik berupa guguran lava pijar dan awan panas terutama di sektor Selatan, Barat Daya, yaitu hulu Kali Boyong, Bedog, Krasak, Putih, Bebeng dan jarak makimal 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Hanik juga mengimbau agar masyarakat mewaspadai adanya potensi lahar (banjir lahar dingin) terutama saat terjadi hujan deras atau hujan dengan intensitas lama di puncak Gunung Merapi.
Berikut rangkuman aktivitas Gunung Merapi terbaru seperti diinformasikan oleh BPPTKG,
Aktivitas Gunung Merapi terkini
Periode pengamatan
28-01-2021 00:00-06:00 WIB
Lokasi Gunung Merapi
Merapi (2968 mdpl),
Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten,
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah
Meteorologi
Cuaca mendung. Angin bertiup lemah, sedang, hingga kencang ke arah timur dan tenggara. Suhu udara 13-21 °C, kelembaban udara 75-90 %, dan tekanan udara 566-685 mmHg.
Visual
● Gunung kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.
Kegempaan
■ Guguran
(Jumlah : 45, Amplitudo : 4-37 mm, Durasi : 19-57 detik)
■ Hembusan
(Jumlah : 3, Amplitudo : 6-9 mm, Durasi : 12-21 detik)
■ Hybrid/Fase Banyak
(Jumlah : 4, Amplitudo : 3-15 mm, S-P : 0.3-0.5 detik, Durasi : 6-9 detik)
Kesimpulan
Meski kemarin sempat terjadi luncuran awan panas hingga 3.000 meter tetapi hingga saat ini status Gunung Merapi masih tetap level III atau Siaga.
Rekomendasi BPPTKG
1. Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar melakukan upaya - upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi yang terjadi saat ini.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
4. Penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
5. Pelaku wisata direkomendasikan untuk tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dr puncak Gunung Merapi.
6. Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
7. Untuk informasi resmi aktivitas Gunung Merapi masyarakat dapat mengakses informasi melalui Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat, radio komunikasi pada frekuensi 165.075 MHz, website www.merapi.bgl.esdm.go.id, media sosial BPPTKG, atau ke kantor BPPTKG, Jalan Cendana no. 15 Yogyakarta, telepon (0274) 514180 -514192.
Editor: Agung DH